Terletak
di Dusun Gampingan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Ditemukanoleh Bp. Sarjono pada
Juni 1995 sewaktu menggali tanah untuk membuat batu bata ditanah milik Ibu
Mulyo Prawiro. Di Candi Gampingan ditemukan struktur bangunan berupa candi dari
bahan batu putih. Berdasarkan gaya bangunan dan arca yang terdapat di candi,
Candi Gampingan menunjukkan ciri abad 19. Candi ini terletak pada ketinggian
56m dpl dengan kedalaman 120cm dibawah permukaan tanah. Di komplek Candi
Gampingan terdapat 7 buah bangunan dari batu putih yang kondisinya tinggal
sisa-sisanya. Salah satunya berukuran 4,64 x 4,65 m dan diperkirakan sebagai
bangunan induk. Didalamnya ditemukan 3 buah Arca Diyani Budha Vairacana dari
perunggu, Arca Jhambala dan Arca Candralakeswara dari batu andesit, 1 buah
fragmen arca dari keramik, 8 buah miniature benda emas, 1 buah cincin emas,
serta fragmen-fragmen gerabah. Fragmen arca yang ditemukan di dalam sumuran
candi induk terbuat dari keramik denan glasir warna hijau berukuran tinggi 6,5cm
lebar 6,3cm tebal 3,8cm. Bagian arca yang ditemukan adalah kaki kanan, tangan –
lengan kanan, dan memakai gelang. Diduga merupakan arca Budha Aksabhya sebagai
Dhyani Buddha yang kedua. Aksbhya digambarkan bersikap tangan Bhumisparsamodra
(untuk tangan kanan) dan Dhyanamudra (untuk tangan kiri). Dari arca-arca yang
ditemukan diperkirakan Candi Gampingan merupakan Candi Budha yang menempatkan
Dewa Jambhala sebagai dewa utama yang dipuja. Sedang Arca Candralakeswara yang
ditemukan menunjukkan aliran tantrisme dan Budha Mahayana.