Hal diatas disampaikan oleh Drs. Yuwuno Sri Suwito, MM dari Dewan Kebudayaan Propinsi DIY saat menyampaikan materinya pada acara Sosialisasi Budaya Pemerintahan Kabupaten/Kota di DIY bertempat di Gedung Induk Lantai III, Kamis (17/6).
HB I selain mendesain letak kerajaan mataram yang disenergiskan dengan bangunan terkait lainnya, seperti Tugu, Keraton, letak Masjid Keraton., alun-alun, Panggung Krapyak bahkan hingga Pantai Parangtritis terkandung filosofi yang sangat tinggi demi kejayaan secara lahir maupun batin bagi raja dan rakyatnya. Hal ini ditilik dari berbagai agama yang pernah dianut kerajaan yaitu agama Hindu, Budha maupun Islam. jelasnya.
Selain perhitungan yang sangat cermat tata letaknya, kata Yuwono lagi, saat itu HB I membangun kepemimpinan dengan secara sinergis pula dengan para kerabat, ratyatnya maupun dengan Sang Pencipta atau dengan Tuhannya. Sehingga tercipta pula suatu kehidupan lahiriah dan kehidupan batiniah dengan keluarga kerajaan, punggawa kerajaan maupun dengan rakyatnya penuh dengan kedamaian.
Sejalan dengan hal tersebut nara sumber yang lain, Drs. Tirun Warwito, juga dari Dewan Kebudayaan Propinsi DIY menekankan agar orang Ngayogyokarto harus paham tentang keYogyakartaannya yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan pemerintahan, masyarakat maupun dalam kehidupan secara pribadi.
Sementara menurut Kasubag. Ketatalaksanaan pada Bagian Organisasi Kabupaten Bantul, Tika Cahyani, SH, M Hum yang memfasilitasi acara tersebut mengatakan bahwa tiga nara sumber yang menyampaikan materi satunya lagi adalah Drs Yuni Sutrisno, MM dari Biro Organisasi Propinsi DIY. Sosialisasi diikitu oleh kepala dinas, instansi dan bagian di lingkungan Pemkab Bantul. Diadakannya acara ini bertujuan untuk memasukkan nilai budaya pemerintahan kepada PNS/peserta agar mampu mengaktualisasikan atau melaksanakan budaya pemerintahan dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai PNS, abdi negara maupun sebagai pribadi. (Sit)