•  24 Januari 2008
  •    
  •  1111
Pangeran Akishino dan Putri Kiko Kunjungi SMP N 2 Pleret
Pangeran Akishino dan putri Kiko kunjungi SMP N 2 Pleret Bantul yang merupakan bantuan dari Pemerintah Jepang dalam rangkaian kunjungan kenegaraan di Indonesia, Rabu (23/1). Dalam kesempatan tersebut kedua tamu negara tersebut juga melihat dari dekat ruang kelas 9 B yang disiapkan untuk praktek pembelajaran pembuatan kerajinan tangan dari tanah liat juga kelas 7 F yang diasiapkan sebagai laboratorium pelajaran Matematika.

Pangeran Akishino dan putri Kiko yang didampingi Mr. Haze Gawa diterima Bupati Bantul Drs. HM. Idham Samawi, Ka. Dinas Pendidikan Prop. DIY Sugito dan seluruh Guru serta murid SMP N 2 Pleret.

Kepala Sekolah SMP N 2 Pleret Yasmuri, M. Pdi mengatakan Gedung Sekolah beserta fasilitasnya rusak berat akibat gempa bumi yangh melanda Bantul dua tahun lalu sehingga siswa sekolah terpaksa masuk siang dengan menumpang di SMA N I Pleret. Kondisi ini memang sangat memprihatinkan karena waktu siang dengan udara yang panas kebanyakan anak-anak cepat lelah, apalagi ditambah rumahnya yang rusak sehingga harus ditidur di tenda-tenda yang tidak nyaman sehingga proses belajar sangat terganggu namun semua disikapi sebagai ujian. Adapun jumlah siswa di sekolah tersebut seluruhnya 672 siswa dengan 46 guru dan 10 karyawan/TU. Dengan keiklasan orang tua, murid dan guru serta karyawan ternyata mampu menggerakkan pemerintah pusat dan pemerintah Jepang menjatuhkan pilihan bantuan pada sekolahnya. Pihak sekolah sangat pro aktif kepada pihak yang peduli dan membantu dalam rehabilitasi fasilitas sekolah untuk mempermudah pelaksanaa sehingga terjalin kerjasama lebih dekat.

Lebih lanjut dikatakan fasilitas yang telah selesai dilaksanakan berupa 18 ruang sekolah, 1 perpustakaan, 2 laboratorium, 1 laboratorium komputer, ruang AVA, ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang BP, 1 ruang TU, 1 ruang rapat, 4 ruang toilet siswa, 2 toilet guru dan karyawan, 1 ruang UKS, 1 ruang ketrampilan, 1 ruang Kesenian, 1 ruang OSIS, 1 ruang Pramuka, 1 gedung alat olah raga, dan 1 gedung ATK, namun pihak Jepang masih menjanjikan akan menambah bantuan untuk paving/konblok bagian depan samping kanan serta sebagian meja kursinnya.

Selesai melihat-lihat gedung pangeran dan putri disuguhi lagu bengawan Solo dan Nona Manis sebagai lagu yang telah melegenda tidak asing lagi bagi sebagian warga negara Indonesia terutama masyarakat Jawa dan mungkin warga negara lain. Setelah itu akan melanjutkan ke candi Prambanan. (MWR)