•  25 Maret 2010
  •    
  •  637
Pengrajin Pisau Batik Bangunjiwo Terkendala Pemasaran
Para pengrajin pisau batik di Dusun Krengseng Bangunjiwo Kasihan mengaku bahwa masalah pemasaran menjadi kendala utama dalam melakukan usahanya, sebagaimana dikemukakan oleh Sudiman, seorang pengrajin pisau asal Krengseng. Sehingga mengakibatkan usahanya tidak berkembang secara maksimal bahkan hanya itu-itu saja.

sebenarnya kami ingin berkembang lebih baik, namun kendala pemasaran cukup berat bagi kami. Padahal kalau soal bahan baku kami tidak kesulitan dan mudah mendapatkannya, kata Sudiman dalam acara Dinamika Pembangunan Desa, Kamis (25/3). Acara ini merupakan kunjungan wartawan media elektronik dan cetak ke lokasi pengrajin di wilayah Bantul yang diselenggarakan Bagian Humas Bantul.

Sudiman mengaku sudah menekuni usahanya sejak 5 tahun lalu. Jumlah karyawannya saat ini berjumlah 4 orang. Saat ini barang kerajinan yang dihasilkannya adalah pisau batik, sendok batik, garpu batik, aneka souvenir, tempat lilin, topi, sandal, gelang, cermin, wayang, serta aneka batik kayu. Mulanya kami mengembangkan batik di tangkai pisau sebagai usaha kami agar lebih kreatif, sebagaimana kita ketahui bahwa batik sekarang menjadi trend, kata Sudiman.

Agar bisa lebih terkenal, sudiman tidak putus asa. Sehingga dia selalu berusaha untuk mengikuti pameran. Sebentar lagi dia juga mengaku akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pameran pariwisata. Sedangkan pemasaran kerajinannya saat ini hanya untuk komsumsi lokal Yogyakarta terutama di kawasan Malioboro. Dia berharap banyak agar kerajinannya mampu dikenal luas di masyarakat sehingga mampu meningkatkan perekonomian warga di Krengseng. Saya berharap suatu saat dusun Krengseng juga mampu menjadi desa wisata baik dari sisi kerajinan dan budaya lokal, kata Sudiman. (nurcholis)