•  22 Maret 2010
  •    
  •  656
Sedang Melaksanakan Tugas Kantor, Capeg Bantul Kecelakaan dan Butuh Bantuan.
Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama pegawai, Korpri Bantul menyerahkan bantuan sebesar 22,8 Juta kepada Bapak Suyatin yang mengalami kecelakaan lalulintas. Bantuan diserahkan langsung Sekda Bantul Drs. H. Gendut Sudarto, Kd. BSc. MMA. didampingi Ketua KORPRI Bantul dan Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Senin (22/3) dan diterima istrinya Veronika Wahyuni di rumahnya Karang, Jatisarono, Nanggulan, Kulonprogo YK.

Saat penyerahan Sekda Bantul berpesan agar bantuan tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya untuk kelanjutan pengobatan. Bantuan tersebut merupakan solidaritas dari semua KORPRI Bantul baik PNS maupun BUMD yang dikoordinator oleh KORPRI Bantul.

Lebih lanjut dikatakan bantuan jangan dilihat dari jumlahnya karena masih jauh dari beban biaya yang telah dikeluarkan apalagi beban moril yang tak ternilai. Namun semangat kebersamaan sebagai wujud dari ikut merasakan penderitaan yang dialami, mudah-mudahan niat baik dari semua pegawai Bantul bisa mengurangi beban yang diderita.

Suyatin merrupakan pegawai honorer yang telah mengabdi selama 10 tahun di kantor Dinas Perhubungan Bantul dan saat ini baru saja diangkat sebagai Capeg.

Kecelakaan terjadi pada saat melaksanakan tugas mengikuti pertemuan di Rumah makan Omah Kampung Cepit Pendowoharjo Sewon Bantul namun tertabrak truk dari belakang dan mengalami luka di dada dan kepala cukup parah. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit namun semua penuh pasien dan tidak sanggup menangani karena lukanya yang cukup serius dan tinggal Jogja International Hospital (JIH) yang kosong. Setelah dirawat selama 1,5 bulan, kondisinya sebenarnya belum bisa dikatakan baik namun karena biaya sudah mencapai Rp. 114 juta terpaksa keluarga harus membawa pulang. Melihat kondisi fisik, korban terancam lumpuh total dan aktifitas sehari-hari tergantung orang lain.

Karena statusnya Capeg sebagian biaya ditanggung Askes, sehingga masih ada kekurangan Rp. 57 Juta yang harus dibayar keluarga. Keadaan keluarga yang miskin, jangankan untuk biaya untuk makan bersama anaknya berumur 4 tahun saja sekarang ikut orang tuanya. Akhirnya terpaksa sertifikat sawah seluas 250 meter yang sebenarnya sumber penghidupan jadi jaminan untuk membawa pulang pasien. Selama dirumah pengobatan tetap dilanjutkan dengan biaya tiap dua minggu tidak kurang dari Rp. 600.000. dengan cara pinjam saudara atau kanan kiri.

Keluarga hanya berharap ada dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu biaya minimal untuk mengambil sertifikat yang sampai sekarang masih jadi jaminan kekurangan biaya Rp. 57 Juta, sehingga sawah tidak disita. Bagi dermawan yang ingin membantu bisa menghubungi Dinas Perhubungan Bantul no. telp 367321, KORPRI Bantul No. Telp 367509 ext 455. atau langsung diserahkan keluarga. (mw)