•  22 Januari 2008
  •    
  •  1084
Pemkab Bantul Angarkan Rp 88,525 M, untuk Program Pengentasan 67.589 KK Miskin
Pemerintah Kabupaten Bantul dalam tahun anggaran 2008 menganggarkan dana sebesar Rp 88,525 Milyard untuk program pengentasan kemiskinan bagi 67.589 KK miskin terdiri dari 240.427 jiwa. Dana sebesar itu antara lain berasal dari APBN melalui program PNPM Mandiri Pedesaan, P2SP. PNPM Mandiri Perkotaan, dari APBD Provinsi melalui program CD ( Comunity Development ) serta dari APBD Kabupaten melalui program kegiatan seperti Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Miskin ( PEKM ), CDMK, pelatihan ketrampilan bagi keluarga miskin, alih profesi penambang pasir di daerah terlarang, sertifikasi produk makanan dan minuman dari keluarga miskin, dukungan Program Pengembangan Pembangunan Sistem Partisipatif ( P2SP ) serta dukungan PPK.

Hal itu disampaikan Sekda Bantul Drs. Gendut Sudarto Kd, BSc, MMA berkaitan dengan program penurunan jumlah keluarga miskin di Kabupaten Bantul tahun anggaran 2008 didampingi Kepala Kantor Humas dan Informsi Bantul Sunarto, SH MM, Kabag Aministrasi Pembangunan Drs. Didik Warsito, staf dari Kantor BKK, Bapedalda, PMD dan Diperindagkop Kabupaten Bantul pada jumpa pers di ruang rapat Asisten komplek gedung Parasamya hari Selasa ( 22/1 ).

Secara rinci Sekda bantul Drs. Gendut sudarto KD, BSc MMA menjelaskan bahwa jumlah KK miskin per Desember tahun 2007 sebanyak 67.589 KK atau 28,11 persen dari total KK, sementara jumlah jiwa miskin 221.757 jiwa atau 27,37 persen dari total jiwa yang ada di Kabupaten Bantul. Saat ini data KK miskin masih dalam uji publik, jika ada perubahan akan dilakukan pengecekan ke lapangan oleh tim verifikasi data KK miskin tingkat desa dan kecamatan dengan mengacu pada indikator KK miskin hingga pada bulan Mei 2008 data KK miskin benar-benar telahaakurat.

Dari jumlah data KK miskin 67.589 tersebut pada bulan Desember 2008 diharapkan maksimal tinggalk 58.053 melalaui programpenanggulanan kamiskinan dengansasarnautama pada program pemberyanaan keluarga miskin meliputi SDM, permodalan, fasilitasi, program meringnakan beban keluarga miskin seperti kesehatan, pendidikan, pangan, retribusi serta pajak termasuk prgram konversi minyak tanah ke gas.

Untuk mendukung gerakan pemberdayaan keluarga miskin, di Bantul telah ada LPDA-PK ( Lembaga Pengemban Dana Amanah untuk Penanggulangan Kemiskinan ), yang berfungsi untuk mendekatkan masyarakat miskin dengan penyandang dana/donatur dalam upaya mememberdayakan keluarga miskin di bidang sosial ekonomi jelasnya.

Saat untuk proposal bantuan dari program LPDA-PK adalah dari Kecamatan Imogiri senilai Rp 50 juta untuk kegiatan simpan pinjam KK miskin, sementara sudah ada 12 proposal lain yang masih dalam tahap verifiaksi dan survey. (bn)