Menurut Ida beberapa lembaga tersebut masih banyak yang kesulitan biaya karena sifatnya pengelolaanya yang suka rela. Bantuan belum semuanya sehingga sisanya akan diberikan pada triwulan II. Pendidikan PAUD bagi anak masih banyak yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat, padahal kalau dilihat usia anak merupakan massa yang sangat tepat dikembangkan, dimana perkembangan otak pada waktu itu paling besar perkembangannya. Rencana ke depan bantuan akan diwujudkan dalam bentuk Progam Makanan Tambahan ( PMT ). Sehingga gizi anak akan selalu terpenuhi walaupun dalam batas minimal.
Lebih lanjut dikatakan tidak semua PAUD kekurangan dana sehingga tidak semua butuh bantuan. Tahun lalu juga sudah ada 180 PAUD yang menerima bantuan operasional. Melalui PAUD anak-anak belajar memahami lingkungan sekitar dan berlatih mandiri dengan harapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya anak lebih berani dan mudah diarahkan.
Ketua Pokja II Tim Penggerak PKK Kab Bantul Sri Rahayu Sunarto mengatakan pendidikan pada anak usia dini lebih diarahkan ke permainan, sehingga diperlukan alat permainan yang edukatif untuk merangsang otak dan motorik.
Lebih lanjut dikatakan Sri Rahayu bantuan hanya bersifat stimulan sehingga diharapkan memacu swadaya masyarakat sekitar untuk ikut bertanggung jawab pengelolaan PAUD. Kendala utama PAUD adalah keberadaan tenaga pendidik yang khusus sesuai jurusannya.
Perkembangan di Bantul tergolong pesat, pada 2008 tercatat baru 294 PAUD tahun 2010 kini tercatat jumlahnya sudah 933. jumlah tersebut masih akan bertambah karena tiap dusun masih banyak yang baru merintis untuk memiliki lebih dari satu. (Mwd)