Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan Penghargaan Hasil Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2023. Pemberian penghargaan ini berdasarkan surat Keputusan Gubernur DIY Nomor 195/KEP/2024 tentang Penetapan Hasil Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di DIY Tahun 2023.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menjadi salah satu dari lima Kabupaten/Kota yang menerima penghargaan dengan perolehan predikat kategori sangat baik dan total nilai sebesar 186,1. Penilaian ini berdasarkan nilai indikator kinerja di Web Monitoring Bangda Kemendagri dan Nilai Indikator Lokal Kinerja.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X selaku Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) DIY kepada Penjabat Sementara Bupati Bantul, Adi Bayu Kristanto pada Rabu (30/10/2024) di Grand Rohan.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya menuturkan bahwa Pemerintah Daerah dalam hal penanganan stunting tidak dapat berjalan sendiri. Untuk itu, pihaknya berharap adanya penguatan kolaborasi pentahelix. Dirinya juga menekankan tentang langkah strategis dalam aksi prioritas yakni terkait penguatan kelembagaan dan koordinasi lintas sektor, pemanfaatan data dan teknologi informasi, serta perubahan perilaku dan pendampingan keluarga.
“Besar harapan kami dengan adanya penguatan kolaborasi pentahelix mewakili stakeholder masing-masing mempunyai peran yang tidak kalah pentingnya dalam penanganan stunting. Beberapa langkah strategis yang tertuang dalam aksi prioritas, tentu hal ini tidak mudah,” ungkap Wakil Gubernur.
Lebih jauh, Wagub menilai perjuangan menurunkan angka stunting bukanlah perkara ringan. Namun dengan kerja sama yang solid dan semangat pantang menyerah, ia yakin dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik. “Mari terus melangkah dengan komitmen yang kuat agar anak-anak di DIY dapat tumbuh dengan sehat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY, Muhammad Iqbal menegaskan tujuan kegiatan ini adalah mewujudkan kehadiran pemerintah guna peningkatan kualitas keluarga yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Harapannya akan muncul upaya kolaborasi yang melibatkan seluruh lintas sektor pentahelix yang memiliki perannya masing-masing untuk tujuan bersama yakni percepatan penurunan stunting. Upaya yang kita lakukan harapannya bisa terintegrasi, kolaboratif dan komprehensif,” bebernya.
Berdasarkan laporan Kepala BKKBN DIY, pelaksanaan kegiatan strategis percepatan penurunan stunting di DIY meliputi pelaksanakan audit kasus stunting, baik siklus satu maupun siklus kedua yang telah dilakukan seluruh Kabupaten/Kota, pemanfaatan aplikasi pendampingan melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil), mini loka karya Kecamatan atau Kapanewon untuk memantau kondisi di wilayahnya masing-masing, kehadiran Bapak Asuh Anak Stunting atau Bunda Asuh Anak Stunting dan Dapur Sehat Atasi Stunting. (Fza)