•  08 Januari 2010
  •    
  •  514
Pencanangan Jumantik Mandiri Keluarga di Kecamatan Bantul,Diharapkan Setiap Keluarga, Minimal ada Satu Jumantik
Pencanangan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Mandiri Keluarga di Kecamatan Bantul oleh Ketua TP PKK Kabupaten Bantul Hj. Sri Surya Widati Idham Samawi, Jumat (8/1) diharapkan menjadi awal program jumantik mandiri keluarga di seluruh kecamatan di Kabupaten Bantul. Dengan dicanangkannya program jumantik mandiri keluarga ini diharapkan di setiap keluarga minimal ada satu orang jumantik yang setiap waktu memantau perkembanagn jentik-jentik nyamuk dengan cara 3M Plus yaitu menguras, mengubur, menutup ditambah menabur abate atau menebar ikan pada bak air agar perkembangan nyamuk penyebab DBD dapat dicegah.

Hal diatas disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dr. Hj Siti Noor Zaenab M Kes saat menyampaikan sambutannya dalam pencanangan jumnatik tersebut. Karena pada beberapa waktu lalu kami melakukan uji coba jumantik mandiri di enam kecamatan yang rawan DBD yaitu kecamatan Piyungan, Banntul, Sedayu, Kasihan, Banguntapan dan Sewon menunjukkan hasil cukup memuaskan. Dengan program itu keberhasilan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) meningkat menjadi 95 persen, hal ini sesuai dengan Program Bantul Sehat 2010. Dari keberhasilan PSN tersebut terbukti dapat menurunkan penderita DBD rata-rata 30 persen di enam kecamatan tersebut. katanya.

Program PSN dan jumantik di Kabupaten Bantul, kata Siti Noor Zaenab lagi, untuk tahun 2009 masih dianggarkan, namun di tahun 2010 ini sudah tidak ada anggaran dari pemerintah lagi. Maka dari itulah program jumantik mandiri keluarga ini sangat penting terhadap penganggulangan perkembangan nyamuk Ides Eigepty penyebab penyakit DBD di Kabupaten Bantul ini. Dari pencanangan di Kecamatan Bantul ini diharapkan menjadi awal dalam pelaksanaan program ini di semua wilayah Kabupaten Bantul dan dapat dilaksanakan secara terus menerus sesuai siklus hidup nyamuk penyebab DBD, agar seluruh wilayah Bantul dapat bebas dari keberadaan nyamuk tersebut. Karena nyamuk tidak punya KTP, sehingga tidak dapat dipantau keberadaannya serta jika akan pindah dari wilayah satu ke wilayah lainya. tambah dr Siti.

Sementara dalam acara yang juga dihadiri Wakil Bupati Bantul, Muspika Kecamatan Bantul, dinas dan instansi terkait serta kader kesehatan se Kecamatan Bantul tersebut Hj Sri Surya Widati dalam sambutannya menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul mempunyai komitmen yang sangat tinggi terhadap penanggulangan penyakit DBD. Maka TP PKK sebagai mitra pemerintah sangat mendukung program tersebut. Bersama dengan dinas terkait, TP PKK pada setiap awal musim penghujan dan awal musim kemarau di setiap hari Jumat mengajak dan bersama-sama masyarakat di setiap desa dan dusun di seluruh Kabupaten Bantul melakukan PSN. katanya.

Kunci keberhasilan penanggulangan DBD, tambah Hj. Surya Widati adalah jika gerakan PSN di setiap semua wilayah dilaksanakan secara berkesinambungan agar perkembangan nyamuk penyebab DBD dapat ditanggulangi secara maksimal. Sehingga masyarakat semakin dapat hidup sehat demi terciptanya SDM yang berkualitas. Diharapkan program ini menjadi solusi terhadap penurunan angka penderita DBD di Kabupaten Bantul. Karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang dapat menyembuhkan penyakit DBD dengan tepat dan cepat. terangnya. (Sit)