•  05 September 2024
  •    
  •  168
Peringatan 12 Tahun UU Keistimewaan DIY, Bantul Gelar Bincang Sejarah dan Pertunjukan Seni

Memperingati 12 tahun Undang-Undang Keistimewaan, Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) menggelar kegiatan Peringatan Peristiwa Sejarah Keistimewaan DIY yang memadukan bincang sejarah dan pertunjukan seni. Acara ini diselenggarakan di Gerbang Pleret, sebuah lokasi bersejarah yang memiliki makna penting dalam kisah Mataram Islam.

Acara yang dilaksanakan pada Kamis (4/9/2024), ini mengusung tema Andakara Kerta Raharja, yang memiliki makna sebagai harapan luhur yang diibaratkan seperti matahari, memberikan sinarnya kepada setiap manusia dan mengarahkan menuju kemakmuran serta kesejahteraan. Tema ini diharapkan bisa menggambarkan semangat keistimewaan dan memotivasi masyarakat untuk terus melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sejarah dan budaya Mataram Islam melalui bincang sejarah. Diskusi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai kepahlawanan dan budaya lokal. Selain itu, pertunjukan seni yang diadakan juga merupakan bagian dari usaha untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan. Peringatan Peristiwa Sejarah Keistimewaan DIY diharapkan dapat tercipta ruang untuk edukasi sejarah dan budaya, memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, serta membawa manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Kepala Kundha Kabudayan Kabupaten Bantul, Yanatun Yunadiana, mengatakan kegiatan Peringatan Peristiwa Sejarah Keistimewaan DIY ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam melestarikan nilai-nilai budaya dan sejarah Mataram Islam. “Berkesenian dan kebudayaan di Kabupaten Bantul akan selalu kita tingkatkan,” terang Yanatun.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo menyampaikan adanya Undang-Undang Keistimewaan ini memberikan banyak kebermanfaatan yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

“Kita Bantul ini yang menjadi bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta kita merasa aman, merasa nyaman terlindungi. Kami juga berterima kasih kepada Panidradya Kaistimewaan yang karenanya kita mendapat fasilitas dalam pengembangan dan pemeliharaan kebudayaan,” tutur Wabup.

Acara yang berlangsung sejak sore ini semakin meriah saat puncak acara dimalam hari dengan hadirnya penampilan dari Bantul Chamber Orchestra, Silir Wangi, Okky Kumala, Ngatmombilung, dan Masdddho.(Fza)