•  27 Agustus 2024
  •    
  •  241
Masuk 5 Besar Regional II, Kalurahan Parangtritis Wakili DIY dalam Lomba Desa Tingkat Nasional 2024

Pemerintah Kalurahan Parangtritis tengah berjuang keras dalam Lomba Desa/Kalurahan Tingkat Nasional Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia. Kalurahan Parangtritis menjadi wakil dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan masuk dalam lima besar Desa/Kalurahan untuk regional II yang meliputi wilayah Jawa dan Bali.

Selain Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Desa/Kalurahan lain yang masuk dalam lima besar regional II adalah Desa Rancasalak, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat; Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur; Desa Sijenggung, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah; dan Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Tim Penilai Nasional melakukan klarifikasi lapangan sebagai salah satu tahapan proses penilaian. Rombongan yang dipimpin oleh Rahmat Nuryono ini tiba di Kalurahan Parangtritis pada Selasa (27/8/2024) pagi dan langsung disambut oleh penampilan kesenian lokal setempat. Rahmat Nuryono menuturkan, ia dan tim penilai nantinya akan membawa hasil klarifikasi lapangan ini untuk dipaparkan kepada tim juri ditingkat nasional dan dipilih tiga terbaik yang akan mewakili regional II di tingkat nasional.

“Dari hasil Klarifikasi Lapangan kami akan memaparkan dihadapan tim juri, kemudian yang diundang (ke nasional) dari satu regional itu adalah tiga Desa/Kalurahan. Jadi dari lima terbaik ditiap regional ini nanti diambil tiga. Setelah itu baru penetapan juara (tingkat nasional),” terang Rahmat.

Rahmat membeberkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu tahapan penilaian untuk menilai kesesuaian data dan informasi yang disampaikan dalam kondisi yang riil yang ada di lapangan, serta menitikberatkan kepada menggali potensi desa, produk unggulannya dan inovasi apa yang dimiliki.

“Kalurahan Parangtritis berhasil menjadi nominator terbaik wilayah II (Jawa dan Bali) diantara 21.870 desa yang ada di wilayah Jawa dan Bali. Jadi ini lima besar dari 21.870 desa. Sebagaimana mana kita ketahui lomba Desa dan Kalurahan adalah salah satu bentuk evaluasi penilaian perkembangan Desa dan Kalurahan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan kewilayahan dan kemasyarakatan yang dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi hingga tingkat regional atau pusat,” bebernya.

Lebih jauh, Rahmat mengatakan bahwa dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintah Desa/Kalurahan, pemanfaatan potensi dan sumber daya yang dimiliki, serta inovasi pelayanan publik, pengolahan keuangan yang transparan dan akuntabel merupakan hal hal yang nanti akan menjadi indikator penilaian. Kualitas sumber daya manusia yang baik diharapkan dapat secara langsung memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas belanja desa yang selanjutnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi dan kreatifitas pemerintah desa.

“Lomba Desa Kalurahan ini mengusung tema Mewujudkan Masyarakat Sejahtera melalui Belanja Desa dan Kalurahan yang Berkualitas. Setiap desa memiliki keunggulan dan inovasi yang sudah terinformasikan pada tahap penilaian administrasi. Maka pada kesempatan hari ini, kami tim akan menggali lebih banyak terhadap kondisi Kalurahan Parangtritis dari bidang pemerintahan, kewilayahan dan kemasyarakatan,” kata Rahmat.

Rahmat juga menjelaskan bahwa Tim penilai ditingkat pusat nantinya terdiri dari pakar akademisi, guru besar, perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Keuangan, dari Bappenas, Kementerian Koperasi UKM, Sekretariat Negara, Pengurus LPM Pusat dan Tim Penggerak PKK Pusat.

Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyambut baik dan mengapresiasi betul capaian Kalurahan Parangtritis yang telah berhasil menjadi perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Kabupaten Bantul dalam Lomba Desa Kalurahan Tingkat Nasional tahun 2024. Dikatakan oleh Bupati bahwa Parangtritis merupakan Kalurahan Budaya yang terkemuka dan menjadi top of mind pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Wisatawan itu kalau ditanya dari mana saja, apa yang anda ketahui tentang pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta pasti mereka akan menyebut Malioboro, Keraton dan Parangtritis. Ini menunjukkan bahwa nama Parangtritis ini sudah sedemikian melekat di hati masyarakat. Apalagi disini terrdapat fenomena geologi yang unik yaitu sandboarding Gumuk Pasir yang ini hanya ada dua di dunianya, satunya di Meksiko dan satunya ini Gumuk Pasir Parangtritis,” tegas Bupati.

Selain itu, Bupati juga menekankan berbagai macam potensi yang dimiliki oleh Kalurahan Parangtritis sehingga memang layak menjadi satu dari lima Desa/Kalurahan terbaik regional II. Kalurahan Parangtritis sendiri menjadi penyangga utama pertanian holtikultura bawang merah di Daerah Istimewa Yogyakarta, serta beragam potensi budaya dan situs sejarah yang dimilikinya.

“sekitar 70% bawang merah Daerah Istimewa Yogyakarta ini diproduksi di Kabupaten Bantul dan yang terbesar di Kabupaten Bantul adalah Parangtritis. Kalurahan Parangtritis juga terkenal karena memiliki beragam situs budaya dan sejarah termasuk situs pariwisata religi yang sangat terkenal misalnya Syekh  Bela Belu dan Syekh Maulana Maghribi yang setiap hari dikunjungi wisatawan dari seantero Nusantara,” tutur Bupati.

Seusai melakukan pengecekan adminitrasi, rombongan tim penilai meninjau beberapa potensi yang ada di Kalurahan Parangtritis diantaranya pertanian holtikultura bawang merah, situs situs wisata religi syekh belabelu, kelok 18, dan berakhir di laguna pantai depok. (Fza)