•  07 Agustus 2024
  •    
  •  405
17 Sanggar Suguhkan Karya dalam Festival Teater antar Kapanewon se - Kabupaten Bantul Tahun 2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul menggandeng Paguyuban Teater Bantul kembali menggelar Festival Teater antar Kapanewon se - Kabupaten Bantul. Menjadi agenda rutin setiap tahun, Festival Teater antar Kapanewon se - Kabupaten Bantul ini merupakan wujud konsistensi Pemkab Bantul guna melestarikan seni teater dan menumbuhkan jiwa seni di masyarakat. Berlangsung selama empat hari kedepan mulai 31 Juli hingga 4 Agustus 2024, sebanyak 17 sanggar dari 17 Kapanewon akan meramaikan panggung teater Auditorium Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta. 

Ketua Paguyuban Teater Bantul, Cahyo Ardhi Trianantoro menyebut kegiatan ini bertujuan guna memasyarakatkan kesenian teater sehingga akan muncul bibit-bibit seniman teater baru di Kabupaten Bantul. 

"Tujuan kami adalah memasyarakatkan teater dan menteaterkan masyarakat. Sehingga dengan adanya semangat dari para sanggar ini mudah-mudahan nanti akan menjadi lebih berkembang teater di Kabupaten Bantul," kata Cahyo saat pembukaan Festival Teater antar Kapanewon se - Kabupaten Bantul, Rabu (31/7/2024). 

Cahyo bersama rekan-rekannya di Paguyuban Teater Bantul secara mandiri melakukan sambang sanggar teater guna memonitoring proses latihan di 17 Kapanewon. Ia mengatakan pemilihan tema dalam festival ini telah linier dengan tema di tingkat provinsi. Sebab yang keluar sebagai juara nantinya akan mewakili Kabupaten Bantul dalam ajang festival teater tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta. 

"Semua sanggar teater sudah kita sambang dan semuanya dalam keadaan siap untuk berkontestasi dalam Festival Teater antar Kapanewon. Selama proses kami menyambangi 17 Kapanewon dan kami melihat semangat yang ada ditiap sanggar itu bervariasi. Yang paling semangat berproses dengan jumlah peserta atau anggota yang terlibat 45-50 peserta atau pelaku seni, padahal dari Dinas Kebudayaan hanya memberikan slot 25 pelaku seni. Ini merupakan kebanggaan bagi kami bisa melibatkan semua masyarakat dengan banyaknya peserta pelaku seni di tiap kapanewon," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Yanatun Yunadiana yang membuka secara resmi Festival Teater antar Kapanewon se - Kabupaten Bantul menaruh harapan besar dari kegiatan ini. Teater sebagai seni yang dapat mengekspresikan realitas sosial diharapkan dapat mengubah budaya negatif yang ada di masyarakat.

"Saya menaruh harapan besar untuk pelestarian budaya ini. Yang dimaksud budaya ini kita tidak hanya melulu pada seni pertunjukan tetapi budaya bagaimana seni yang kita tampilkan tadi bisa mengubah budaya negatif yang ada dimasyarakat. Karena teater ini bisa mengekspresikan kehidupan yang ada disekitar," terang Yanatun. 

Mengawali perhelatan festival, dibuka dengan penampilan sanggar teater pelopor dari Kapanewon Sedayu dengan judul teater Dewi Limaran dan sanggar teater Lombok Riwit dari Kapanewon Banguntapan dengan judul teater Titipan. 

Dewan yuri dihadirkan dari berbagi latar belakang, yakni Nanang Arisona (Akademisi), Rano Sumarno (Akademisi), Suryo Putro Nugroho (Praktisi), Kusno Setiyo Utomo (Media Massa) dan Ribut Raharjo (Media Massa).(Fza)