•  22 Juli 2024
  •    
  •  456
Empat Belas Tahun BPBD Bantul, Sing Penting Tumandang Ora Golek Kondang

Longsor dan banjir yang menerjang Bantul pada 2019 masih terpatri dalam memori Muhammad Khoirul Umam, salah satu personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul. Pemberitaan bencana yang menelan lima korban meninggal dunia ini banyak dimuat di media massa berhari-hari. Kala itu, Umam menjadi anggota pemadam kebakaran yang turut terjun ke lapangan. 

“Selama di BPBD, banyak hal berkesan. Seperti penanganan kebakaran-kebakaran besar dan lainnya. Tapi banjir di Imogiri saat tahun 2019 itu masih terus saya ingat. Saya ke lapangan, membantu lansia dan balita yang terisolir,” beber Umam.

Apa yang terjadi di Imogiri lima tahun silam adalah pengingat betapa Bantul memiliki banyak potensi bencana mengingat Bantul memiliki kondisi geografis dan bentang alam lengkap. Tingkat kerawanan bencana di Bantul juga masuk kategori tinggi.

“Bantul ini memiliki banyak ancaman bencana, sehingga butuh kesiapsiagaan dan mitigasi yang baik. Keberadaan BPBD ini vital dan strategis, sekaligus garda terdepan dalam melaksanakan mitigasi dan tugas-tugas kemanusiaan lainnya, sebagaimana yang termuat dalam misi keempat Kabupaten Bantul, yaitu peningkatan kualitas lingkungan hidup, infrastruktur, dan pengelolaan risiko bencana,” ujar Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat memimpin apel HUT ke-14 BPBD Bantul.

Selama 14 tahun berdiri, BPBD telah berperan sangat penting dalam upaya penanggulangan bencana di Kabupaten Bantul. BPBD juga selalu siap sedia dan tanggap dalam menangani berbagai bencana maupun pertolongan dari masyarakat. Ada sebuah adagium atau pepatah populer di kalangan anggota BPBD maupun relawan yang berbunyi sing penting tumandang, ora golek kondang. Pepatah ini bisa diartikan sebagai yang penting aksi, bukan mencari eksistensi. Ideologi ini pula yang dipegang BPBD selama bertugas.

“Saat melaksanakan misi kemanusiaan, ideologi atau landasannya harus lurus. Harus ikhlas, tulus. Ini semua demi objek yang diselamatkan, bukan subjek yang menyelamatkan,” imbuh Halim. 

Selain itu, bupati berpesan agar anggota BPBD tidak berhenti menimba ilmu dan meningkatkan kapasitas agar terus bekerja profesional. Hal ini penting supaya tidak timbul korban lain saat proses penyelamatan akibat kurang pengetahuan. Edukasi kepada masyarakat juga perlu ditingkatkan agar mitigasi bencana di Kabupaten Bantul semakin kuat. (Els)