•  16 Juli 2024
  •    
  •  580
Launching Desa EKI dan Panen Raya Bawang Merah Glowing Kalurahan Selopamioro

Pemerintah Kabupaten Bantul merayakan tonggak sejarah baru dengan diluncurkannya Desa EKI (Ekosistem Keuangan Inklusi) serta panen raya bawang merah glowing di Bulak Kopen, Nawungan, Selopamioro, Imogiri, pada Selasa (16/7/2024). Kedua acara ini menandai langkah signifikan dalam menguatkan ekonomi lokal dengan memanfaatkan inovasi teknologi keuangan dan kemajuan dalam sektor pertanian.

Sekretaris Daerah Provinsi DIY, Beny Suharsono, menyatakan komitmen dalam mendukung pengembangan ekosistem keuangan inklusi di tingkat desa/kalurahan. Desa EKI bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Kalurahan Selopamioro agar memiliki akses dan pemahaman yang lebih baik terhadap manajemen keuangan mereka. Melalui program ini, diharapkan efisiensi usaha meningkat dan fondasi ekonomi lokal semakin kuat.

"Desa EKI tidak hanya mengurus transaksi harian, tetapi juga menciptakan wadah untuk peningkatan literasi keuangan dan integrasi teknologi keuangan di sektor pertanian," terang Beny.

Dalam konteks desa EKI, panen raya bawang merah glowing juga memberikan pelajaran tentang pentingnya integrasi antara kemajuan teknologi keuangan dengan sektor pertanian. Penggunaan teknologi dalam keuangan dan pemasaran hasil pertanian dapat meningkatkan efisiensi serta membuka peluang akses pasar yang lebih luas.

“Dengan kombinasi antara inovasi disektor pertanian dan penerapan literasi keuangan yang baik kita dapat menciptakan ekosistem yang lebih dinamis, inklusif bagi masyarakat Kalurahan,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyoroti capaian signifikan dalam sektor pertanian, khususnya pada panen raya bawang merah glowing di Kalurahan Selopamioro. Petani telah berhasil mengadopsi sistem keuangan yang bankable, memungkinkan mereka untuk memiliki tabungan, menerima transfer dari mitra dagang, dan bahkan mengasuransikan hasil pertaniannya.

"Komoditas bawang merah glowing dari Selopamioro menjadi salah satu yang unggulan di DIY. Ini merupakan bukti nyata bahwa integrasi antara teknologi keuangan dan pertanian dapat menghasilkan efisiensi yang signifikan serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi petani lokal," ungkap Bupati.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan panen raya ini tidak hanya memperingati hasil kerja keras petani lokal, tetapi juga sebagai momentum untuk mengembangkan Selopamioro sebagai destinasi agrowisata yang potensial, dengan luas lahan bawang merah yang mencapai 125 hektar.

Penerapan inovasi di sektor keuangan dan pertanian menjadi tonggak bagi kemajuan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan stakeholder terkait, diharapkan mampu menjaga momentum baik ini agar berdampak luas bagi masyarakat Kalurahan Selopamioro dan sekitarnya.

Dengan demikian, upaya bersama untuk mengembangkan ekosistem yang dinamis dan inklusif akan terus menjadi fokus utama dalam membangun Kabupaten Bantul yang maju dan berdaya saing. (Fza)