•  15 Januari 2008
  •    
  •  1353
Workshop Pemulihan perekonomian di Bantul pasca bencana gempa 2006
Pemulihan perekonomian di Bantul pasca bencana gempa 2006 menjadi perhatian semua pihak. Mengingat Bantul dipandang secara ekonomi punya potensi yang besar terutama dari sektor industri kecil dan menengah khususnya kerajinan. Selain itu masih ada peluang pengembangan bagi sektor yang lain seperti pertanian, dan pariwisata. Pengembangan Ekonomi Lokal ( PEL) yang disusun oleh UNDP-ERA bekerjasama dengan Pemkab Bantul erat kaitannya dengan upaya kemiskinan dan pengangguran.

Demikian salah satu poin dari dalam Worshop Penyusunan Rencana Strategis Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) Kabupaten Bantul di Gedung Induk Parasamya, Selasa (15/1). Acara ini dibuka oleh Bupati Bantul Drs. HM Idham Samawi serta dihadiri oleh beberapa lembaga/institusi baik dari pemerintah ataupun non pemerintah.

Bupati Bantul dalam kesempatan tersebut mengemukakan bahwa pasca gempa rakyat Bantul selalu diingatkan bahwa pada saatnya semua bantuan dari pihak lain akan berhenti dan nasib warga Bantul tergantung pada usaha sendiri. “ Kita harus kerja keras agar mampu bangkit serta berdoa agar diberikan yang terbaik bagi rakyat Bantul,” kata Idham.

Dalam bidang pertanian, karena kepemilikan lahan warga Bantul sangat terbatas dibawah 1000 meter persegi maka sangat sulit petani bisa sejahtera. “ Namun kita bersyukur bahwa Bantul masih surplus dalam bidang pertanian padi, “ kata Idham. Ditengah harga minyak dunia yang melambung, sudah saatnya dikembangkan budidaya pertanian lain seperti biji-bijian yang bisa sebagai subtitusi bahan bakar dan harganya akan naik, seperti jagung yang sudah lumayan tinggi harganya.

Sementara itu salah satu nara sumber, Prof Mudrajad Kuncoro,PhD mengemukakan bahwa setelah dilakukan survey selama 1,5 tahun membuktikan bahwa 45-50 % UKM belum pulih atau bangkit kembali dan bahkan terjadi pengurangan jumlah karyawan. “ Meskipun dikatakan telah pulih tampaknya kerentanan justru meningkat baik yang dihadapi pengusa dan pekerja sendiri, “ katanya. Hal ini dikarenakan terkurasnya tabungan mereka baik untuk menambah biaya perbaikan rumah atau tempat usaha mereka atau memulai kembali usaha mereka. Bahkan ada yang terpaksa menjual sejumlah aset berharga mereka dan meminjam dana dari pihak lain.

Dalam upayanya mengembangkan perekonomian Bantul ada strategi pemasaran yang bisa dikembangkan seperti mengembangkan pemasaran daerah yang proaktif untuk menarik investor, pembeli dan wisatawan ke Bantul. Mengembangkan konsep pemasaran bersama berbasis kewilayahan ( Bantul). “ Salah satu yang penting dilakukan sebagaimana di negara lain adalah dengan membangun trading house, “ tuturnya. Selain itu perlu peningkatan akses pasar baik domestik maupun luar negeri. (nurcholis)