•  01 Desember 2009
  •    
  •  3578
Gerakan One Man One Tree (OMOT)
Gerakan penanaman satu orang satu pohon (One Man One Tree/OMOT) dan gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon tingkat Kabupaten Bantul dicanangkan di Depok Parangtritis Kecamatan Kretek bertempat di halaman Kantor Polisi Air Polda DIY oleh Sekda Kab Bantul Drs, Gendut Sudarto didampingi Ny. Hj.Ida Idham Samawi Selasa (1/12).

Menurut Ketua TP PKK Kabupaten Bantul, pada kegiatan saat ini akan ditanam tanaman sebanyak 20.000 pohon yang terdiri dari mangga, rambutan, durian, petai, manggis, sawo kecik, sawo manila, kelengkeng, alpukat, matoa yang telah didistribusikan secara proposional ke beberapa organisasi perempuan se Kabupaten Bantul.

Diharapkan dari gerakan ini akan dapat menumbuhkan rasa tanggungjawab sosial dan kepedulian terhadap permasalahan lingkungan utamanya kepada kaum perempuan. Dengan penghijauan lingkungan diharapkan akan menciptakan kondisi kualitas lingkungan serta ketahanan pangan yang lebih baik dan bermanfaat bagi kehidupan kita. oleh karenanya baik secara kolektif maupun peroarangan diharapkan gerakan perempuan tanam pelihara pohon dapat diwujudkan secara nyata ujar Ny. Hj. Ida Idham Samawi.

Dalam kesempatan tersebut hadir pula perwakilan seluruh organisasi wanita se-Kabupaten Bantul untuk turut melakukan penanaman pohon diantaranya, Dharma Wanita Persatuan Bantul (DWP Bantul), Persit Kartika Candra, Adyaksa Dharma Karini, Muslimat NU, GOW, TP PKK Propinsi DIY, Bhayangkari dan TP PKK Kab Bantul.

Menurut Ka Dipertahut Bantul Ir. Edy Suharyanto, gerakan OMOT merupakan tindak lanjut dari gerakan hari menanam pohon Indonesia dan bulan menanam nasional (sesuai keputusan Presiden RI no. 24 tahun 2008). Diharapkan pada tahun ini setiap orang menanam minimal satu pohon. Target penanaman untuk setiap daerah sesuai dengan jumlah penduduk pada daerah tersebut dengan waktu penanaman pada bulan Februari sampai Desember tahun 2009.

Dikatakan bahwa maksud dilaksanakannnya gerakan aksi OMOT adalah dalam rangka meningkatkan kepedulian berbagai pihak akan pentingnya penanaman dan memelihara pohon yang berkelanjutan dalam mengurangi pemanasan global dan untuk mencapai pembangunan Indonesia yang bersih (Clean Development Mechanism).

Kegiatan OMOT juga dimaksudkan untuk membangun kesadaran masyarakat guna memiliki budaya menanam dan memelihara pohon. Tujuan pencanangan puncak aksi OMOT dan gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon adalah mengurangi dampak pemanasan global, meningkatkan, absorbsi gas CO2, SO2 dan polutan lainnya, mencegah banjir, kekeringan dan tanah longsor dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanam dan memelihara tanaman sebagai sikap atau budaya bangsa yang melekat dapat kehidupan sehari-hari kata Edy Suharyanto.

Dijelaskan bahwa untuk Kabupaten Bantul target penanaman OMOT dan gerakan perempuan tanam adalah sesuai jumlah penduduk 800.000 jiwa. Sampai saat ini sudah siap bibit sebanyak 375.000 batang. Untuk pengadaan bibit selain dengan anggaran pemerintah juga menggandeng berbagai Perguruan Tinggi, LSM, BUMN untuk ikut mendukung progran ini. Selain itu juga mendorong kelompok tani melalui pembuatan kebun bibit desa agar tersedia bibit yang murah dan berkualitas. Sedangkan sasaran lokasi gerakan penanaman satu orang satu pohon adalah lahan terbuka yang terlantar di luar dan di dalam kawasan hutan yang penanamannya di kelola oleh masyarakat, LMD, instansi, TNI Polri dan swasta diseluruh Indonesia. (tunik)