Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2024 sebentar lagi akan segera dimulai. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul hari ini, Jumat (24/5/2024) melaksanakan pelantikan dan pembekalan kepada Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul Tahun 2024 bertempat di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta. Sebanyak 51 orang dikukuhkan dan diambil sumpah/janji sebagai anggota Panwascam untuk pemilu Bupati dan Wakil Bupati Bantul Tahun 2024.
Kepala Bawaslu Kabupaten Bantul, Didik Joko Nugroho, S.Ant., M.IP, mengatakan Panwascam memiliki posisi yang strategis karena akan langsung melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tahapan pemilihan di wilayah Kecamatan/Kapanewon dan akan secara langsung berinteraksi dengan masyarakat. Ia menyoroti beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi setiap anggota Panwascam. Yakni memahami pola pengawasan, berkolaborasi dan berkoordinasi dengan semua pihak serta memiliki kemampuan paripurna yang profesional sebagai petugas pengawas.
"Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan tugas kedepan, pertama harus memahami pola pengawasan dalam pemilihan tahun 2024. Panwascam harus berorientasi pada tindakan pencegahan sebelum pada tindakan penanganan pelanggaran. Meningkatkan frekuensi tindak pencegahan disetiap tahapan pemilihan. Segera pahami semua regulasi pengawasan pemilihan, dan lakukan pemetaan kerawanan serta upaya pencegahan disetiap potensi pelanggaran. Kedua, Panwascam harus membangun kolaborasi dalam rangka sukses pengawasan pemilu 2024. Harus bekerja sama dengan semua pihak di Kecamatan. Bangun koordinasi sebaik-baiknya. Ketiga, sebagai pengawas harus memiliki kemampuan yang paripurna. Panwascam harus memiliki keterampilan dan keberanian. Kuatkan mental untuk menjadi pengawas yang profesional dalam bertugas," ucap Didik.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Perwakilan Bawaslu DIY, Bayu Mardinta Kurniawan, S.I.P. Beliau berpesan agar anggota Panwascam dapat profesional dalam bertugas dan tidak mencampurkan permasalahan personal dengan tugas dilembaga. Dirinya juga menekankan agar komunikasi yang baik dapat terbangun disetiap lini guna menyukseskan Pemilu 2024.
"Bapak Ibu harus lebih koordinatif, jadi jika ada problem dapat segera diatasi. Jangan sampai permasalahan personal menjadi permasalahan lembaga. Hal-hal yang sifatnya sederhana, komunikasi antar komisioner tingkat kecamatan bisa terselesaikan. Karena catatan-catatan dari Kabupaten/Kota lain itu sederhana. Antar lembaga atau antar komisioner itu tidak komunikatif," kata Bayu.
Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dalam sambutannya menuturkan, jika pelaksanaan pesta demokrasi ditahun-tahun sebelumnya dapat menjadi bahan introspeksi agar penyelenggaraan pemilu selanjutnya dapat lebih baik.
"Kita telah memiliki pengalaman panjang tentang penyelenggaraan pemilihan umum. Pengalaman ini tentu akan kita jadikan koreksi untuk memperbaiki kinerja dalam pelaksanaan pemilu di Kabupaten Bantul. Mari kita kawal, kita awasi sesuai dengan apa yang menjadi kehendak rakyat. Mudah-mudahan ini sebuah pengabdian untuk mewujudkan kemajuan daerah dalam rangka kemajuan bangsa dan negara," tutur Bupati. (Fza)