•  04 April 2024
  •    
  •  686
Gerakan Pangan Murah Serentak Indonesia, Stabilkan Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran

Hari Raya Idul Fitri 1445 H tinggal menghitung hari. Tak lama lagi umat Muslim akan merayakan momentum yang paling dinanti setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan penuh. Seperti menjadi fenomena rutin, menjelang lebaran tingkat konsumsi masyarakat meningkat secara signifikan. Mengantisipasi adanya inflasi dan kelangkaan kebutuhan pokok akibat fenomena tersebut, Pemerintah mengambil langkah konkret dengan menggelar Apel Siaga Pangan guna menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) serta memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang Idul Fitri tahun 2024.

Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan dilakukan secara hibrid, baik offline maupun online, untuk memastikan partisipasi luas dari berbagai pihak terkait. Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Pangan Nasional yang melibatkan dinas-dinas yang menangani urusan pangan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Bantul berlokasi di Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong pada Senin (1/4/2024). Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, S.Pt., M.Si., menjelaskan jika kegiatan ini didanai oleh APBN dan dalam kerangka dukungan terhadap Program Stabilitas Harga Pangan (PSHP) yang dicanangkan Badan Pangan Nasional.

“Ini serentak dilakukan di 38 Provinsi, 541 Kabupaten/Kota se-Indonesia. Kegiatan ini didanai oleh APBN dan Badan Pangan Nasional tahun 2024. Sasarannya adalah untuk konsumen masyarakat sekitar di wilayah Kapanewon Pundong untuk dapat membeli bahan pangan yang dijual di bawah harga standar,” terang Joko.

Bahan pangan yang dijual meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, telur, bawang merah dan bawang putih, serta bahan olahan daging.  

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang turut hadir menyampaikan jika Gerakan Pangan Murah ini merupakan langkah strategis dan langkah taktis pemerintah untuk melakukan stabilisasi pasokan dan harga bahan pangan, serta untuk pengendalian inflasi utamanya menjelang lebaran.

“Kita ketahui bersama saat menjelang lebaran tingkat konsumsi masyarakat meningkat signifikan, sehingga diperlukan penyediaan kebutuuhan bahan pangan yang sebanding agar tidak terjadi kelangkaan dan inflasi,” tutur Bupati.

Bupati berharap, dengan Gerakan Pangan Murah yang serentak dilakukan secara nasional ini akan dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat dalam mencukupi kebutuhan akan bahan pangan.

“Sektor pertanian sebagai tulang punggung dari ketahanan pangan saat ini tengah mengalami tantangan dari terjadinya perubahan iklim yang sulit diprediksi. Saya harapkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sebagai Pembina dan pendamping petani agar dapat terus berupaya melahirkan inovasi-inovasi pertanian,” imbuh Bupati. (Fza)