Dengan mengenakan pakaian tradisional gagrak Ngayogyakarta, segenap jajaran pemerintah di lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghadiri Upacara Peringatan Hari Jadi Ke - 269 Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2024. Bertempat di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta pada Rabu (13/03/2024).
Mengutip dari laman www.jogjaprov.go.id, Tanggal 13 Maret 1755 ditetapkan sebagai Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penetapan tanggal lahir tersebut berdasarkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Hari Jadi DIY yang telah disetujui bersama oleh Pemda DIY dan DPRD DIY. Penentuan tanggal lahir DIY tak lepas dari peristiwa bersejarah Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat atau separuh Nagari Mataram. Peristiwa Hadeging Nagari sekaligus menandai berdirinya negara dan pemerintahan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan segala komponennya meskipun belum mempunyai istana atau ibu kota Kerajaan pada saat itu.
Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X bertindak sebagai penghageng upacara. Membacakan sambutan Gubernur DIY, beliau menyampaikan tema hari jadi DIY tahun ini yaitu Maju Sejahtera Berkelanjutan Dijiwai Kebudayaan dan Keistimewaan. Sejahtera yang dimaksud yakni kesejahteraan dalam mewujudkan cita-cita untuk ekosistem yang sejahtera. Berkelanjutan dapat dimaknai sebagai integrasi antara pertumbuhan ekonomi dan kelestraian sumber daya alam yang dicapai melalui penerapan teknologi yang selaras. Sementara kebudayaan harus diinterpretasikan melalui lensa kemajuan dimana nilai identitas budaya harus dilestarikan tanpa melupakan inovasi.
“Pada dirgahayunya yang ke - 269 tahun ini, DIY mencanangkan cita-cita yang terbingkai dalam tema Maju Sejahtera Berkelanjutan Dijiwai Kebudayaan dan Keistimewaan. Adapun terkait dengan kesejahteraan mewujudkan cita-cita untuk ekositem sosial yang sejahtera. Berkelanjutan dapat dimaknai sebagai integrasi antara pertumbuhan ekonomi dan kelestraian sumber daya alam yang dicapai melalui penerapan teknologi yang selaras. Disisi lain kebudayaan harus diinterpretasikan melalui lensa kemajuan dimana nilai identitas budaya harus dilestarikan tanpa melupakan inovasi,” tutur Wagub.
Beliau mengajak kepada masyarakat DIY untuk menjadikan momentum Hari Jadi kali ini sebagai bentuk alarm gumregah dengan menyerap esensi perjuangan yang telah diukir Mataram Islam dan Kesultanan Ngayogyakarta. KGPAA Paku Alam menambahkan, jika dalam mewujudkan penghidupan baru yang lebih sejahtera menjadi tugas bersama baik jajaran pemerintah dan segenap masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dapat manunggal nyawiji mewujudkan cita-cita tersebut.
“Saya mengajak kita semua untuk mangayubagyo sekaligus mendoakan kemaslahatan DIY di hari jadinya ke - 269 ini, semoga kedamaian keberkahan dan Rahmat Tuhan senantiasa menyertai kita semua,” imbuh KGPAA Paku Alam X.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, beliau mengajak kepada seluruh masyarakat turut mendukung visi Gubernur DIY. “kita sebagai masyarakat Jogja bersyukur bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta semakin maju, semakin sejahtera dan kita dukung visi gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu menyongsong abad Samudera Hindia untuk kemuliaan martabat manusia,” tutur Bupati. (Fza)