•  07 Maret 2024
  •    
  •  619
Ibu-Ibu di Wonotingal Srandakan Kembangkan Usaha Olahan Abon Lele Untuk Cegah Stunting

Konsumsi ikan disebut mampu mencegah stunting. Mengutip dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, salah satu upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia yakni dengan konsumsi ikan yang memiliki protein tinggi namun tetap dengan harga murah. Salah satunya yaitu ikan lele. Selain harganya murah, lele juga mengandung Vitamin B12, DHA dan omega 3. Karena manfaatnya ini lele menjadi sumber pangan yang populer dalam berbagai macam olahan masakan.

Salah satu olahan lele yang belum begitu ramai dipasaran yakni abon lele. Padahal produk abon lele berpeluang untuk menjadi sebuah usaha. Peluang usaha inilah yang kemudian ditangkap oleh warga masyarakat dusun Wonotingal, Poncosari, Srandakan, Bantul yang tergabung dalam kelompok UMKM Pengolahan Ikan Minarasaku Abon Lele.

Guritna Candra Dewi, Kepala Divisi Marketing Minarasaku Abon Lele menjelaskan, ide usaha ini berawal dari ibu-ibu di Wonotingal yang ingin agar anak-anaknya gemar mengonsumsi ikan. Olahan abon lele dipilih lantaran dusun Wonotingal dekat dengan sentra lele.

“Ibu-ibu disini itu ingin agar anak-anak di sini itu bisa makan ikan dengan enak. Akhirnya kita membuat abon dan kalau abon itu kan butuh lele yang besar-besar. Sekitar sini bahannya ada, dan lele itu kan gizinya juga baik mengandung fosfor, omega 3, dan lemaknya sedikit,” jelas Guritna.

Ketersediaan bahan yang mumpuni serta kandungan gizi yang baik menjadikan usaha ini terus berkembang. Meski baru dimulai pada bulan Juli tahun 2023 lalu, Pengolahan Ikan Minarasaku Abon Lele dapat meraih omzet sekitar lima juta rupiah dalam sebulan.

Untuk satu kali produksi olahan abon lele menurut penuturan Guritna membutuhkan waktu sekitar lima jam. Lele yang digunakan dalam olahan abon lele merupakan lele berukuran besar dengan berat sekitar satu setengah kilogram.

“Untuk memudahkan pengolahannya kita butuh lele yang besar, satu lele itu paling engga beratnya satu setengah kilo,” terang Guritna.

Abon lele dijual dengan harga Rp.25.000,- untuk kemasan 100 gram, dan Rp.13.000,- untuk kemasan 50 gram. Sementara untuk lele curah tanpa kemasan dijual dengan harga Rp.195.000,-. Tak hanya dipasarkan secara offline, abon lele Minarasaku juga dijual secara online dan telah mencapai pasar sekitar Pulau Jawa.

“Untuk lele curah itu tanpa kemasan 195 ribu, yang 100 gram itu 25 ribu, 50 gram itu 13 ribu. Untuk pemasaran kita offline dan online, kalau untuk online masih disekitaran jawa,” imbuh Guritna. (Fza)