Berdasarkan hasil pemantauan harga pangan strategis di tingkat konsumen selama bulan Desember 2023 hingga awal bulan Maret 2024, data menunjukkan adanya kenaikan harga, terutama bahan pokok masyarakat. Hal inilah yang akhirnya melatarbelakangi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menggelar gerakan pangan murah di Pendopo Kompleks Pemda II Manding, Rabu (6/3/2024).
“Harga rata-rata gabah kering giling berkisar sekitar Rp 8.100 per kilogram. Akibatnya harga rata-rata beras di tingkat konsumen juga belum turun secara signifikan, baik yang medium maupun premium. Bahkan kemungkinan akan naik lagi karena luas panen yang menurun. Yang kedua, kondisi ini dikarenakan sebentar lagi akan ada hari besar keagamaan, yaitu puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri,” ujar Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP, Kusumandari.
Tidak hanya beras, sejumlah bahan pokok juga mengalami kenaikan harga seperti daging ayam ras dan gula pasir. Untuk itu perlu upaya untuk pemantapan ketersediaan bahan pokok serta stabilisasi pasokan maupun stabilisasi harga pangan secara masif.
“Maka gerakan pangan murah ini kami selenggarakan dalam rangka mengupayakan pemantapan ketersediaan stabilisasi pasokan dan harga pangan secara masif untuk memberikan efek psikologis harga pangan,” imbuh Kusumandari.
Selain stabilisasi pasokan, gerakan pangan murah juga bentuk sinergi bersama dalam pengendalian inflasi serta membantu masyarakat dalam mengakses kebutuhan pokok. Sebab kenaikan harga bahan pokok cukup berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Hal ini juga berpengaruh pada keterjangkauan pangan masyarakat yang harus dipenuhi agar tetap bisa menjalani kegiatan sehari-hari secara aktif, sehat, dan produktif.
Untuk itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Hermawan Setiaji, yang hadir mewakili Bupati Bantul, berharap agar gerakan pangan murah ini betul-betul bermanfaat bagi masyarakat. Ia juga berharap masa panen akan kembali tiba dan harga-harga bahan pokok dapat kembali terkendali. (Els)