•  13 Oktober 2009
  •    
  •  526
Tiap Dusun di Bantul Diharapkan Terdapat Koperasi
Disetiap Rukun Tangga (RT) dan setiap dusun di Kabupaten Bantul hampir dipastikan terdapat kelompok simpan pinjam yang kebanyakan dikelola oleh kaum perempuan. Hal ini menjadi modal utama bagi berdirinya suatu koperasi. Keberadan koperasi-koperasi ditingkat bawah tersebut akan menjadi sarana pengembangan ekonomi rakyat, yang dikelola dari, oleh dan untuk warga itu sendiri yang akan dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Hal diatas disampaikan oleh Ir. Abdullah Ghazali Kabib Koperasi Disperindagkop mewakili Ka Disperindagkop Kabupaten Bantul saat memberikan sambutannya pada acara Pembukaan Pelatihan Manajemen Koperasi Disperindagkop Kabupaten Bantul Tahun 2009, di Gedung Koperasi Dinas Kesehatan Kab. Bantul, Selasa (13/10).

Saat ini disetiap dusun, bahkan RT di Kabupaten Bantul terdapat kelompok-kelompok simpan pinjam yang dikelola oleh ibu-ibu anggota PKK Dusun maupun RT yang sangat potensial. Kami harapkan mereka dapat mengelola kelompok simpan pinjam ini menurut ketentuan-ketentuan sesuai dengan yang diterapkan koperasi dan tidak usah tergesa-gesa untuk membentuk suatu koperasi yang berbadan hukum. Yang penting kelompok simpan pinjam tersebut dapat berjalan dan berkembang dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi anggotanya untuk meningkatkan usaha dan berdampak meningkatkan kesejahteraannya. kata Ghazali.

Disela-sela acara pelatihan, Ghazali menyampaikan keterangannya bahwa dilaksanakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pengurus dan pengawas untuk dapat mengelola koperasi dengan baik dan benar dengan prinsip-prinsip koperasi. Apalagi pelatihan ini diberikan bagi koperasi-koperasi yang masih relatif baru. Seperti koperasi Catur Makaryo pimpinan Giyatno dari desa Karangtengah Imogiri yang membidangi usaha batik, pewarna alam indigofera, sutera alam dan koperasi Tahu Murti pimpinan Sunarti dari Dusun Gunungsaren Trimurti Srandakan yang melayani peminjaman kedelai kepada 40 orang perajin tahu sebagai anggotanya.

Keberadaan 387 koperasi yang berbadan hukum dan yang aktif di Bantul dan keberadaan kelompok simpan pinjam yang cukup menggembirakan tersebut menandakan suatu kebangkitan perkoperasian di Kabupaten Bantul ini. Hal tersebut juga menjadi bahan presentaasi Bupati Bantul tentang kegiatan perkoperasian di Kab. Bantul didepan Deputi Kementerian Koperasi dan UKM RI dan pelaku koperasi se DIY beberapa waktu lalu di Hotel Ina Garuda yang membawanya memperoleh penghargaan di Jakarta , Rabu (14/10).

Program pelatihan ini, kata Ghazali lagi, dilaksanakan dua angkatan dan setiap angkatan diakhiri dengan studi banding ke Kabupaten Wonogiri dan Sragen. Sedangkan sumber dana dari APBD II Tahun 2009 Kabupaten Bantul terdiri dari dua angkatan, mulai tanggal 13 Oktober berakhir tanggal 24 Oktober 2009, setiap angkatan diikuti 25 peserta. Setiap koperasi mengirimkan dua personil terdiri dari satu orang pengurus dan satu orang pengawas. (Sit)