•  09 Oktober 2009
  •    
  •  545
Kabupaten Bantul Bekerjasama Dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan, Adakan Penyuluhan Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS
Untuk penyelamatan generasi muda dan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman kerusakan akibat bahaya narkoba dan penularan HIV/AIDS, Badan Kesejahteraan Keluarga Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BKK PP dan KB) Kabupaten Bantul adakan penyuluhan tentang fasilitasi dan Advokasi Pelaksanan Kebijakan Perlindungan Perempuan dan Remaja Putri, Kamis (8/10) di Gedung Induk Lantai III Sayap Timur Komplek Parasamya.

Sekretaris Daerah Pemkab Bantul Drs. H. Gendut Sudarto, Kd. MMA, dalam sambutan mewakili Bupati mengatakan generasi muda perlu diselamatkan dari perilaku dan perbuatan yang merugikan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Pembinaan lebih ditekankan pada kaum perempuan hal ini berkaitan dengan peran seorang ibu yang sangat fital dalam keluarga.

Perempuan perlu tahu tentang penanganan narkoba dan HIV/AIDS, karena ibu pegang peranan dan biasanya lebih peduli dengan perilaku anggota keluarga sementara laki-laki banyak yang cuek jelasnya.

Lebih lanjut Gendut katakan kalau dirinya nggak tahu atau sadar tentang masalah kenakalan remaja bagaimana bisa mencegah. Penularan HIV/AIDS itu kuncinya pada perempuan karena perilaku yang salah berhubungan dengan banyak laki-laki maka penyakit tersebut menyebar. Karena penyakit HIV itu ada pada laki-laki dan perempuan hanya tempat transit.

Sementara itu Ketua Penyelenggara Drs. Djoko Sulasno N dalam laporannya mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta koordinasi bagi pengambil kebijakan tentang perlindungan perempuan. Disamping itu juga tersedianya data dan informasi tentang perlindungan perempuan. Adapun hasil yang diharapkan meningkatnya komitmen, terintegrasikannya pengambil kebijakan serta terfasilitasinya pembentukan SATGAS perlindungan perempuan dan remaja puttri di bidang Narkoba dan Pokja HIV/AIDS.

Peserta berjumlah 55 orang terdiri dari dua kelompok yakni untuk advokasi 15 orang dan untuk fasilitasi 40 orang yang berasal dari Dinas Instansi terkait, Karang Taruna dan Guru BP. Pelaksanaan satu hari, Kamis, 8 Oktober 2009. bertempat di Gedung Induk Pemkab Bantul. Nara sumber yang diundang Sekda Bantul Drs. H. Gendut Sudarto, Kd. MMA tentang Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Penularan HIV-AIDS, Arfin Munajah, SE.MM. dari Dinas Sosial Bantul tentang Upaya Pencegahan dan Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba, Endah Wahyu, S.Pd. dari Komite Penanggulangan AIDS tentang Pencegahan Penularan HIV AIDS. Sementara dalam fasilitasi dan advokasi nara sumber Dra. Endang Susilowati dari Kabid. Data Analisis dan Masalah Perempuan Deputi III Kementrian Pemberdayaan Perempuan.

Pemuda merupakan calon penerima mandat untuk kelangsungan pemerintahan dan negara di masa yang akan datang, kalau dia rusak secara akhlak dan moral maka negara juga akan ikut terpuruk. Kondisi Lahgun Narkoba secara nasional di Indonesia tahun 2008 sampai bulan Juni sesuai pendidikan SD ada 2.035, SLTP ada 4.662, SLTA ada 12.733 dan PT ada 485 sementara kondisi di Bantul sesuai data dari Polres untuk tahun 2006 kasus narkotika ada 6 dengan tersangka 8, Psikotropika 4 kasus 5 tersangka dan Zat Adiktif 15 kasus 15 tersangka. Tahun 2007 kasus narkotika ada 3 dengan tersangka 5, Psikotropika 10 kasus 10 tersangka dan Zat Adiktif 67 kasus 67 tersangka. Tahun 2008 kasus narkotika 0 dengan tersangka 0, Psikotropika 12 kasus 13 tersangka dan Zat Adiktif 24 kasus 24 tersangka. (Mwd)