Tunjangan kesejahteraan pamong desa di Bantul masing dirasa sangat rendah, karena para pamong desa setiap bulannya hanya menerima sekitar Rp. 57.500.- yang jauh dari nilai ekonomi saat ini. Padahal kebutuhan hidup saat ini sangatlah tinggi, apalagi mereka juga berkeluarga dan bersosialisasi dengan masyarakata luas.

Hal diatas disampaikan oleh ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bantul Jiyono saat menyampaikan ikrar syawalan kepada Bupati dan jajarannya sekaligus sambutannya pada acara Syawalan Keluarga Apdesi Kabupaten Bantul beserta pamong desa se Kabupaten Bantul dengan Bupati Bantul, Kamis (8/10) berlangsung di Pendopo Parasamya Bantul.

Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati Bantul yang telah memperhatikan para lurah beserta pamong di Kabupaten Bantul sebagai aparat pemerintah yang terbawah. Namun saat ini karena kebutuhan hidup yang sangat tinggi, maka tunjangan kesejahteraan yang telah kami terima selama ini masih jauh dari cukup. Untuk itu mohon kiranya besaran kesekahteraan yang kami terima saat ini dapat menjadi pertimbangan untuk dapat ditambah di tahun mendatang. kata Jiyono.

Sementara Bupati Bantul Drs. HM Idham Samawi dalam sambutannya yang sekaligus menerima ikrar syawalan dari ketua Apdesi juga menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya selama menjabat sebagai Bupati Bantul. Idham juga menyampaikan tentang pemangkasan anggaran pemerintah ditahun mendatang. Pemerintah terpaksa memangkas 40 persen anggaran di semua SKPD yang kurang produktif atau kurang berpihak pada rakyat. Namun walaupun dengan anggaran yang terbatas, dengan kerja keras dan tekat saiyeg saeko kapti dari semua stakeholder, maka Bantul Projotamansari tetap akan maju dan jaya. ungkapnya.

Terkait dengan terjadinya musibah gempa di berbagai tempat pada acara yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Bantul, Sekda, Muspida, Ketua TP PKK Kabupaten Bantul tersebut Apdesi menggalang dana untuk korban gempa dan terkumpul dana sebesar Rp. 5.615.500,-. (Sit)