•  05 September 2009
  •    
  •  517
BANYAK PEDAGANG MASIH TERJERAT RENTENIR Badan Perbankan di Bantul agar Tingkatkan Kiprahnya
BADAN-badan perbankan di wilayah Kabupaten Bantul diharapkan oleh Bupati Drs HM Idham Samawi agar meningkatkan kiprahnya pada peningkatan kesejahteraan rakyat Bantul. Langkah tersebut antara lain perlu diterapkan oleh badan-badan perbankan kepada para pedagang pasar, karena kenyataan menunjukkan bahwa hingga kini di wilayah Kabupaten Bantul masih banyak pedagang yang terjerat rentenir. Baik itu bank milik BUMN, maupun bank milik BUMD agar merealisasikan kiprahnya untuk ikut mensejahterakan rakyat Bantul, tegas bupati.

Bupati Bantul Drs HM Idham Samawi mengatakan hal tersebut Jumat ( 4/9 ) sore didepan para pejabat teras Pemkab Bantul, termasuk pejabat teras BUMN dan BUMD dalam sambutannya pada acara buka puasa bersama di bangsal rumah dinas Bupati Bantul, kompleks Trirenggo. Hadir juga dalam kesempatan tersebut Wabup Drs H Soemarno PRS, jajaran Muspida, Sekda Drs H Gendut Sudarto Kd BSc MMA didampingi para asisten Sekda, Ketua TP PKK Ny Hj Ida Idham Samawi dan wakilnya Ny Hj Soemarno. Acara yang dilanjutkan peringatan Nuzulul Quran tersebut juga dihadiri unsur pimpinan DPRD Kabupaten Bantul dan anggotanya, camat serta lurah desa se Kabupaten Bantul.

Badan-badan perbankan di wilayah Kabupaten Bantul menurut Bupati Drs HM Idham Samawi, sudah banyak menikmati keuntungan dari rakyat Bantul. Sehingga sudah selayaknya jika kiprahnya pada rakyat Bantul juga terus ditingkatkan. Untuk itu, badan-badan perbankan diminta mampu menarik minat pedagang yang masih terjerat rentenir tersebut dan beralih dalam meminjam untuk permodalannya pada lembaga keuangan perbankan. Karena pedagang tersebut sangat kasihan sekali, jika terus menerus pinjam pada rentenir. Sebab seperti kita ketahui, pinjam di rentenir itu bunganya sangat tinggi jika dibandingkan dengan pinjam di lembaga perbankan, kata Bupati Bantul Drs HM Idham Samawi.

Kesempatan tersebut sekretaris BAZ ( Badan Amal Zakat ) Kabupaten Bantul Arief Harjanto SH melaporkan tentang perkembangan BAZ. Sampai dengan awal bulan September 2009, jumlah dana BAZ yang ditasarufkan/dimanfaatkan sejak bulan Januari 2008 mencapai Rp 74.400.000,-. Jumlah tersebut jika dibandingkan dengan pentasarufan pada tahun 2007 Rp 66.430.000,-, tahun 2008 mengalami kenaikan mencapai 18,01% dari periode tahun 2007. Sedangkan kendala dalam pelaksanaan kegiatan BAZ, menurut Arief Harjanto SH, disamping waktu yang masih 3 bulan lagi, juga terbatasnya sarana. (sus)