Saya sudah sejak sore tadi mas menantikan pelelangan ini, dan banyak teman-teman juga yang ikut memesan karena mereka repot nggak bisa datang kemari, kata Suryati asal Banguntapan. Demikian halnya Paryono dan istri asal Srandakan yang khusus datang sore itu untuk mengikuti lelang. memang sudah sering makan peyek tumpuk, namun sya ingin kenang-kenangan makan peyek yang memecahkan rekor MURI tersebut, katanya. Sayangnya para pengunjung mesti bersabar karena lelang diadakan molor dari yang dijadwalkan panitia. Lelang baru dimulai pukul 17.30 WIB padahal banyak yang mengantri membeli sejak pukul 16.30 WIB. Rata-rata pengunjung membeli antara kilo hingga 2 kilogram. Panitia memang juga membatasi pembelian hingga 5 kilo per orang. Banyak pengunjung yang membeli remukan peyek ini dengan harga Rp.2.000 per setengah kilo.
Selanjutnya panitia Bantul Ekspo masih memberikan kesempatan pada pengunjung yang belum ikut lelang untuk mengikutinya di hari berikutnya. Lelang ini kita umumkan lewat Bantul FM dan menara siar. Sehingga pengunjung kembali ke Ekspo untuk mencicipi rasa peyek special ini, kata Bambang Santosa, panitia BE.
Sementara itu, panitia masih akan menyisakan sebagian dari Peyek raksasa hingga Bantul Ekspo berakhir. Hal ini untuk memberikan kesempatan pada pengunjung yang belum melihat secara langsung peyek yang dibuat seharga Rp 7 jutaan. Kami sudah menyisakan sebagian bagi pengunjung untuk melihatnya hingga tanggal 11 Agustus 2009 nanti, kasihan mas jika seandainya ada yang belum melihat maskot Bantul ekspo 2009 ini, tambah Bambang.
Ada yang berbeda memang dari peyek tumpuk ini yaitu rasanya yang tidak berubah walaupun sudah dibuat lebih dari seminggu lalu. Rasanya tetap renyah dan belum mlempem , celetuk seorang pengunjung. Sampai pembuat peyek, Kelik juga heran. Padahal menurutnya peyek raksasa ini hanya diletakkan di kotak kaca sehingga kemungkinan masih banyak udara terutama hawa dingin yang masuk. Mungkin ini memang benar-benar peyek raksasa spesial, katanya. (nurcholis)