•  03 Agustus 2009
  •    
  •  464
Tamu IFSS 2009 dari 34 negara Kunjungi Pasar Seni Gabusan dan Bantul Ekspo 2009
Sebanyak 100 peserta dari 34 negara, Minggu (2/9) mengunjungi Pasar Seni Gabusan (PSG) sekaligus melihat event Bantul Ekspo 2009. Mereka adalah adalah para mahasiswa kehutanan sedunia yang tergabung dalam IFSA ( Internasional Forestry Student Association) yang sedang mengadakan simposium kehutanan di Indonesia seperti manajemen, keanekaragaman ( hayati) dan konservasi dan potensinya. Organisasi ini berbasis di Jerman dan memiliki visi memperkaya pengetahuan kehutanan di tingkat internasional. Dalam kunjungannya di PSG mereka berkempatan melakukan workshop kerajinan dengan dipandu oleh para instruktur kerajinan Bantul. Tujuan dari kunjungan ke PSG sendiri adalah untuk melihat budaya lokal dan kerajinan.

Sekda Bantul Drs.Gendut Sudarto Kd, Bsc MMA dalam acara tersebut mengatakan bahwa Kabupaten Bantul sangat menerima kehadiran mereka di Bantul. Dikatakannnya bahwa kehadiran mereka diharapkan mampu memperkenalkan Bantul di dunia internasional terutama lewat kerajinan. Saya pikir ini sangat bagus buat promosi PSG khususnya bagi para tamu internasional ini, untuk itu kami menyambut dengan antusias, katanya. Selanjutnya para tamu akan dijamu makan malam di Pendopo Parasamya.

Salah seorang peserta Joost Koks asal Belanda menjelaskan bahwa dirinya sangat senang bisa mengenal budaya dan kerajinan asli Bantul. Its very cool to know the handicraft from Bantul, there is no handicraft like this in my country, ujarnya. Untuk itu dia sangat bersemangat saat mencoba kemampuannya mengerjakan kerajinan tatah sunging wayang kulit, dengan dipandu seorang instruktur.

Ajang Bantul Ekspo 2009 di PSG juga tak luput dari pengamatan mereka. Dengan sendirian atau bergerombol mereka berkeliling di stand-stand Bantul Ekspo. Banyak dari mereka yang berkesempatan membeli oleh-oleh kerajinan di Ekspo ini seperti batik, topeng kayu batik, kerajinan perhiasan perak dan lain sebagainya. Sangat menarik ekspo ini dengan barang-barang yang unik, kata Mori seorang peserta asal Jepang.

Selanjutnya para mahasiswa kehutanan ini, malamnya akan menginap di Mangunan. Dan hari selanjutnya mereka akan menruskan perjalanan ke Alas Purwo Jawa Timur dan mengunjungi penangkaran penyu di Banyuwangi. Sayang mereka harus pergi ke Banyuwangi untuk melihat penyu, padahal di Samas ada juga penangkaran penyu yang langka, ujar Gendut Sudarto. (nurcholis)