Ketua Rombongan DPRD Kota Balikpapan, Hj Wasiyem yang asli Bantul, saat mengutarakan tujuan kunjungan mengatakan bahwa kehadirannya di Bantul dalam rangka meninba ilmu terkait penanganan bantuan pasca bencana oleh pemerintah Kabupaten Bantul. Kondisi Kota Balikpapan yang berbukit-bukit rawan akan bencana tanah longsor dan banjir. Ini mendorong kami untuk studi banding ke Pemerintah Kabupaten Bantul dalam menangani bantuan korban pasca bencana alam yang dilakukan Bantul beberapa waktu lalu. katanya.
Dikatakan pula bahwa selain dibidang penanganan bencana, Hj Wasiyem mengemukakan bahwa warga di Kota Balikpapan terdiri dari banyak suku yang berasal dari hampir seluruh daerah di Indonesia yang mempunyai sekitar 93 paguyuban yang terdiri dari etnis-etnis asal daerahnya dan mereka tetap melestarikan budaya asal sebagai kekayaan kebudayaan Kota balikpapan.
Sementara Sukardiyono, SH dalam sambutannya memaparkan secara panjang lebar penanganan bantuan pasca gempa kepada warga Bantul yang menjadi korban. Saat itu bantuan korban bencana di Bantul mengalir dari berbagai pemerintah maupun LSM luar negeri, pemerintah pusat dan dari pemerintah Kabupaten Bantul sendiri. Dana dari pemerintah pusat langsung diterimakan oleh masyarakat korban bencana, sedangkan dana dari donator luar negeri dikelola oleh LSM atau NGO dengan dipandu pemerintah Bantul dalam menyalurkan bantuan yang juga langsung diserahkan kepada warga Bantul yang memerlukan. terangnya.
Dalam penanganan pemberian bantuan korban bencana tersebut, katanya lagi Pemerintah Bantul meminta Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk selalu mendampingi dalam penyaluran bantuan agar nantinya tidak terjadi temuan negativ yang merepotkan pemerintah Bantul sendiri. (Sit)