Demikian dikatakan oleh Kepala Bagian Humas Bantul, Drs.Bambang Legowo, M.Si di ruang kerjanya, Jum'at (29/5). Menurutnya panitia senggaja memilih peyek sebagai maskot karena untuk melambangkan kreativitas masyarakat baik individu maupun kelompok dalam hal kuliner. " Maskot ini diharapkan mampu menyadarkan masyarakat tentang arti brand image daerah dan mendorong para perajin untuk mematenkan produknya. Sudah saatnya brand image daerah diupayakan tidak hanya lewat obyek wisata alam, wisata budaya dan industri kerajinan namun lewat brand image lewat potensi kulinernya. "Banyak lho potensi kuliner Bantul yang potensial dan mampu menjadi brand image daerah sehingga para wisatawan ke Bantul belum lengkap kalau belum berwisata kuliner di sini," tegas Bambang Legowo.
Pada Penyelenggaraan Bantul Ekspo yang akan dilaksanakan di Pasar Seni Gabusan ( PSG ) Jalan Parangtritis Km.9 nanti panitia akan melakukan beberapa inovasi. Diantaranya adalah reformasi penataan tempat. Penataan tempat akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi PSG yang telah berubah disana-sini. Untuk mendukung potensi wisata kuliner dan seni budaya, Panitia juga akan memberikan space khusus untuk menampilkan berbagai potensi kuliner Bantul. Diharapkan masing-masing 17 kecamatan akan menampilkan potensi kulinernya masing-masing.
"Khusus penyelenggaraan BE tahun ini, panitia juga tidak mentargetkan transaksi penjualan sebagaiman tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi lebih mengkedepankan sisi non materiil yaitu kreativitas," ujar Bambang Legowo. Sehingga diharapkan potensi kreativitas warga baik seni, budaya maupun industri rumah tangga menjadi lebih menonjol dalam Ekspo kali ini. Semua potensi tersebut diharapkan akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam upaya Bantul mengentaskan kemiskinan. Peserta BE tahun ini juga masih sama seperti tahun-tahu sebelumnya yaitu Dinas/Instansi, kecamatan/Desa, Organisasi Sosial, Organisasi Pemuda, Swasta Umum, Otomotif dan PKL. (nurcholis)