Demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantu, dr.Siti Noor Zaenab , M.Kes di ruang kerjanya, Selasa (28/4). "Untuk antisipasi pihak kami senantiasa melakukan penyuluhan kepada khalayak masyarakat mengenai gejala-gejala flu burung dan langkah antisipasinya terutama di daerah-daerah yang banyak ternaknya, " ujarnya. Selain itu kader-kader kesehatan yang ada di masyarakat diminta untuk selalu melakukan survaleince dan meningkatkan kewaspadaan.
Selanjutnya Noor Zaenab menganjurkan agar masyarakat juga mengantispasi penyebaran penyakit ini dengan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. " Warga masyarakat juga dihimbau untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina, selalu mencuci tangan dengan bersih, " pesannya. Jika menderita penyakit flu yang dicurigai flu burung segeralah menghubungi puskesmas terdekat.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan, Dra. Mursumartinah mengatakan bahwa memang kasus flu burung yang menular pada manusia sejauh ini belum ada. Namun mengenai Avian Influensia pihaknya juga melakukan terus menerus pendampingan-pendampingan pada peternak. Sehingga kasusnya terus menurun dari tahun-ketahun.
Pemantauan-pemantauan juga dilakukan oleh pihaknya pada tempat-tempat lalu lintas unggas sperti pasar-pasar dan juga di lingkungan para perternak. " Saat ini tingkat kesadaran pada masyarakat juga sudah meningkat sehingga mereka juga berusaha mencegah adannya penyebaran flu burung. Sehingga akibatnya kasus flu burung ini terus menurun dari tahun ketahun, " ujarnya.
Sedangkan terkait dengan virus flu babi yang sedang ramai diperbincangkan, Mur sumartinah mengatakan hingga sekarang di Bantul belum ditemukan adanya babi yang terinveksi virus tersebut. Namun begitu, kasus flu babi yang terjadi di Meksiko itu, tetap akan menjadi perhatian khusus karena dampaknya cukup fatal bagi manusia.
"Kami akan mengantisipasi penyebaran flu babi ini seperti kita mengantisipasi menyebarnya virus flu burung," terangnya. Selain itu, juga menerjunkan petugas dokter hewan yang ada di setiap pos kesehatan hewan (puskeswan) untuk melakukan pemantauan terhadap kesehatan ternak babi.
Sedangkan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bantul, drh Sri Budoyo menjelaskan bahwa untuk mencegah perkembangbiakan virus, peternak harus mengkandangkan unggasnya dan secara rutin menyemprotkan disinfektan ke kandang. Sayangnya kesadaran mengkandangkan ternak masih rendah.
"Warga merasa memiliki pekarangan luas, sehingga ternaknya tidak perlu dikandang. Apalagi tanpa kandang, mereka juga tidak perlu memberi makan," katanya. (Cholis)