•  25 April 2009
  •    
  •  1480
Meriah, Kirab Tebu Temanten Cembengan di PG-PS Madukismo
Kirab sepasang tebu temanten rangkaian tradisi Cembengan yang digelar Pabrik Gula - Pabrik Spritus Madukismo, Kasihan, Bantul, Jumat (24/4), disambut antusias masyarakat di sepanjang rutenya. Arak-arak dari depan Gedung Maducandya mengelilingi komplek pabrik turut dimeriahkan dengan kesenian tradisional dan marching band.

Tradisi Cembengan menjadi agenda tahunan PG-PS Madukismo sebagai ritual mengawali musim giling-suling. Sepasang tebu temanten yang diberi nama Kyai Tumpak dan Nyai Pon, usai dikirabkan, disemayamkan atas mesin giling. Pada awal giling bulan Mei yang akan datang, tebu tersebut digiling pertama kali.

Hadir dalam kesempatan ini, Presiden Direktur Madukismo (PT Madubaru) GKR Pembayun, Direktur PG-PS Madukismo Ir. Rahmad Edi Cahyana, MSi beserta jajarannya dan para tamu undangan.

Menurut Ir. Rahmat Edi Cahyana, tebu temanten ini merupakan simbol kemitraan antara pabrik hula dan petani. "Satu pasangan yang tidak bisa dipisahkan, tanpa petani pabrik tidak bisa berproduksi," ujarnya.

Selain sepasang tebu temanten, uba-rampe dalam tradisi Cembengan ini yakni 2 kepala sapi yang ditanam didekat mesin giling, tumpeng dan sesaji untuk 40 unit kerja pabrik. (admin)