•  24 April 2009
  •    
  •  224
PUNCAK ACARA PERINGATAN HARI KARTINI DI BANTUL, Melibatkan 27 Organisasi Wanita se Bantul
Kartini merupakan sosok wanita pendobrak ketidakadilan budaya yang berkembang di masyarakat 130 tahun lalu, namun sampai saat ini nasib perempuan masih jauh dari harapannya. Perjuangan beliau dapat diibaratkan mata air di Gunung Merapi mengalir ke Kali Code, maka mata hati Putri Jepara merebak menerangi seluruh perempuan dengan Gerakan Emansipasi Wanita di seluruh nusantara. Hal tersebut disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang dibacakan Wakil Bupati bantul Drs. Sumarno, PRs. pada acara Peringatan Hari Kartini, Rabu (22/4) di Panti Asuhan Adzikro Wukirsari Imogiri Bantul.

Lebih lanjut dikatakan sampai saat ini perjuangan Kartini karena budaya patriarkhi berakibat sebagian perempuan masih sulit meniti karir walaupun tidak dipungkiri mulai ada titik terang dengan tampilnya kelompok-kelompok pendamping korban perkosaan, tindak kekerasan dan korban kekerasan dalam rumah tangga.

Gubernur menyayangkan peringatan Kartini selama ini hanya diisi dengan lomba pakaian daerah, masak, merias rambut dan lain-lain, padahal seharusnya lebih mengedepankan peran wanita dalam memperjaungkan nasib dan kesejajaran dengan laki-laki.

Sementara Penasehat Gabungan Organisasi Wanita Kab. Bantul yang juga Ketua TP PKK Kab Bantul Hj. Ida Idham Samawi. Mengatakan peringatan Hari Kartini tahun ini harus lebih berkualitas tidak monoton tanpa makna dan tanpa nilai tambah, hanya diperingati oleh segelintir perempuan tanpa keterlibatan pria. Raden Ajeng Kartini telah memperjuangkan nasib perempuan dari penindasan yang waktu itu harus tunduk pada tradisi poligami, kawin paksa dan feodalisme. Prinsip yang dipegang Kartini perempuan harus pandai dengan cara belajar, apapaun yang terjadi.

Ketua panitia Peringatan Hari Kartini Kabupaten Bantul 2009 Ny. Anna Dicky R. Raharjo dalam laporannya menjelaskan dasar pelaksanaan peringatan Hari Kartini (1) Pedoman Umum pelaks peringatan hari kartini Th 2009 Pop. DIY, (2). Surat Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Panitia Peringatan Hari Kartini tahun 2009 Kab Bantul

Tujuan dari peringatan agar bangsa Indonesia pada umumnya dan perempuan pada khususnya mengingat kembali perjuangan Kartini, mewarisi dan melanjutkan cita-citanya untuk mengisi pembangunan dengan tidak menghilangkan kodrat dan kedudukan sebagai perempuan.. Juga mendorong peran perempuan untuk berani tampil dalam kancah politik.

Tema “Dengan semangat Kartini kita bangkitkan semangat kesadaran berbangsa dan bernegara Perempuan Indonesia untuk membangun generasi penerus bangsa melalui pendidikan karakter dan bermoral bangsa”.

Kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan dalam menyambut peringatan :

1. Sosialisasi UU Perkawinan di bawah umur dan Korelasi terhadap UU Perlindungan

anak, Rabu, 15 -4-2009

2. Talk Show “Emansipasi dan kebangkitan Perempuan di Kabupaten Bantul” di TVRI

Yogyakarta dalam acara Taman Gabusan, Selasa, 21 -4- 2009.

3. Puncak acara diisi Bakti Sosial di Panti Asuhan Adzikra Wukirsari Imogiri. Dengan

membagi :

- 60 Paket sembako kepada warga pra sejahtera dengan mengganti 10.000.

- 50 set alat tulis dan sregam sekolah bagi anak panti.

- Pemberian alat catur.

- Pemberian alat permainan edukatif untuk PAUD di Wukirsari Imogiri.

4. Gelar Budaya disiarkan langsung di acara Taman Gabusan, Selasa, 28 -4- 09 dari

Pendopo Parasamya dengan menggelar 7 dalang wanita dari 7 generasi, 50 sinden dan

karawitan Dharma Wanita Persatuan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab Bantul (Mwd)