•  27 Maret 2009
  •    
  •  624
Tiga kecamatan dinyatakan bebas DBD,Kasus DBD di Kab Bantul Terus Alami Penurunan
Pada bulan Februari 2009 sampai laporan ini dibuat terdapat 32 kasus DBD di Bantul. Jumlah kasus tersebut mengalami penurunan juka dibandingkan dengan kasus DBD bulan Januari 2009, sebanyak 63 kasus. Dibandingkan dengan periode Jan-Feb 2008, jumlah kasus DBD tahun 2009 mengalami penurunan. Pada tahun 2008 jumlah kasus DBD periode Jan-Feb sebesar 136 kasus, sementara pada tahun 2009 sebesar 95 kasus. Penderita DBD bulan Maret 2009 tercatat ada 10 orang. Sampai saat ini terdapat 3 kecamatan yang bebas DBD yaitu kecamatan Kretek, Pandak dan Srandakan.

Hal diatas disampaikan oleh Ka Dinas Kesehatan Kab Bantul dr. Hj Siti Noor Zaenab, M Kes. dalam laporannya pada Rapat Evaluasi Pemantauan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bersamaan dengan berakhirnya tugas Tim Kabupaten Pemantau PSN periode 2008-2009 di Aula Dinkes, Jum'at (27/3). Hadir pula pada rapat tersebut Asisten administrasi Kab Bantul Bejo Utomo, SH dan diikuti oleh ka. dinas dan intansi se Kab, Bantul.

Dikatakan oleh Noor Zaenab bahwa tim Kabupaten Bantul dalam melakukan pemantauan PSN melibatkan lintas sektoral di lapangan, dan terlaksana dengan sangat baik. Hal ini ditandai dengan partisipasi aktif unsur kecamatan, TP PKK kecamatan, kepala desa/kesra, kadus, TR, Polsek, puskesmas, PLKB dan kader kesehatan dusun di lokasi pemantauan PSN. Dan tanggapan setiap kecamatan cukup baik, terlihat dari rata-rata kecamatan sudah membuat tim pemantauan PSN

"Angka Bebas Jentik (ABJ) mencapai 85,04 persen pada pertengahan Maret 2009. Angka ini mengalami peningkatan dan merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan perolehan ABJ pada pemantauan-pemantauan sebelumnya. Pada awal pemantauan pariode Nopember 2008-Maret 2009, bulan Nopember 2008 ABJ baru mencapai 76,83 persen. " terang Noor Zaenab.

Menurut Noor Zaenab, hasil pemantauan jentik di dusun-dusun yang memperlihatkan ABJ 100 % dicapai 4 dusun, yaitu Dadabong Sendangsari Pajangan, Bonggalan Srigading Sanden, Sindet Trimulyo Jetis dan sendangsari Terong Dlingo, ABJ terendah dijumpai di dusun Jogonandan Triwidadi Pajangan (50%) dan dusun Bandot Kidul Argorejo Sedayu (59,37%).

Beberapa permasalahan ditemukan dilapangan diantaranya di wilayah dusun pemantauan di Piyungan, rata-rata ABJ bagus, namun kebersihan lingkungan masih perlu dibenahi seperti perilaku buang sampah, kebersihan kandang ayam dan masih terdapat beberapa rumah berlantai tanah. Di wilayah Bambanglipuro dan Srandakan kebersihan secara umum masih perlu ditingkatkan dan kesadaran membudayakan PSN perlu dioptimalkan. Secara umum keberadaan jentik masih berkutat di bak mandi (27%), bak WC (16%), dan tempayan (12%). Tempat-tempat tersebut masih perlu diwaspadai sebagai tempat potensial perkembangbiakan nyamuk Aedes. (Sit)