•  23 Maret 2009
  •    
  •  576
Partisipasi Perempuan Dalam Pembangunan di Kab. Bantul Semakin Baik
Partisipasi Perempuan dalam pembangunan di wilayah Propinsi DIY, khususnya di Kabupaten Bantul semakin baik. Hal ini terbukti tidak sedikit dari mereka yang mempunyai peranan penting dalam berbagai bidang. Partisipasi dibidang pemerintahan saat ini terdapat lurah, camat maupun jabatan stuktural lainnya di dinas maupun intansi diduduki perempuan dan kemampuan merekapun tidak kalah dengan pejabat dari kaum laki-laki.

Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Siti Hariti Sastriyani dari Pusat Study Wanita (PSW) UGM Yogyakarta salah satu nara sumber dalam acara Advokasi dan Fasilitasi Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Implementasi Permendagri No. 15 tahun 2008 di Kabupaten Bantul bertempat di Gedung Induk Lantai III Komplek Parasamya, Senin (23/3).

Hadir pada acara tersebut, Asisten Pembangunan dan Ekonomi Kab. Bantul Drs Suryanto mewakili Bupati Bantul, perwakilan dinas dan instansi terkait, koordinator PLKB kecamatan dan Ketua TP PKK Kecamatan se Kabaupaten Bantul.

Dalam makalahnya yang bertema Pemetaan Permasalahan Gender di Kab Bantul itu dia juga mengatakan, dibidang kesehatan bagi perempuan Bantul cukup baik. Sedangkan bidang pemberdayaan gender juga cukup baik, terlihat sebagai pekerja perempuan di Bantul rata-rata menerima upah diatas Rp.700 ribu. Di bidang pendidikan masih ada kesenjangan namun bila dilihat dari angka usia sekolah yang mengalami drop out (DO) perempuan lebih sedikit dari laki-laki. Sementara di bidang sosial, KB, Ketenagakerjaan dan pariwisata masih agak terpojokan. Seperti ada beberapa program pemerintah dengan nama Pemberdayaan Perempuan, seharusnya Pemberdayaan Perempuan dan Laki-Laki, juga di bidang KB seakan-akan penekanannya lebih berat kepada perempuan, laki-laki seakan kurang dituntut untuk berperan.

"Dari hasil evaluasi PUG yang kami lakukan di Kab Bantul ini menghasilkan rekomendasi antara lain pemahamaman tentang PUG dalam pembangunan perlu ditingkatkan dan perlu adanya reformulasi kebijakan/program/kegiatan di Kab Bantul dan evaluasi anggaran yang responsif gender di setiap SKPD." jelas dosen Sastra UGM tersebut.

Sementara Drs Suryanto dalam sambutannya mengatakan bahwa pelaksanaan program pembangunan di Kabupaten Bantul telah cukup responsif gender. Hal ini terlihat dari misi pemerintah Kabupaten Bantul yang menunjukkan bahwa kesetaraan gender semakin baik, berbagai program dan kegiatan berkaitan dengan aktivitas kelompok perempuan serta dilengkapi pula dengan adanya kebijakan Bupati Bantul no. 45 tahun 2008 tentang Penanggulangan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Perempuan dan Anak di Kab. Bantul.

Dari tiga nara sumber pada acara tersebut selain Siti Haritin juga hadir nara sumber dari Kantor BKK, PP, KB Propinsi DIY Drs. Sularso dan dari Bapeda Bantul Bobot Ariffi Aidin, ST. MT, sebagai moderator Ana Permatasari dari PSW UMY. (Sit)