•  03 Maret 2009
  •    
  •  225
Masyarakat Kecamatan Srandakan Siap Beralih Profesi, Dari Penambang Pasir ke Wisata Air
Warga masyarakat kecamatan Srandakan yang selama ini menggantungkan hidup dari penambang pasir telah siap beralih profesi. Dengan kesadarannya bahwa pekerjaan itu membahayakan lingkungan sekitar ingin menekuni bidang lain yakni industri, perikanan, peternakan dan wisata air.

Pembangunan yang berorintasi pada rakyat miskin dan merupakan akumulasi masukan atau bottem up saat ini sudah benar-benar diterapkan. Musrenbang yang merupakan penjaringan input dari masyarakat tingkat bawah yakni tingkat pedesaan sudah dilaksanakan di kecamatan Srandakan. Tanggal 12 Januari 2009 di desa Poncosari dan tanggal 17 Januari 2009 di desa Trimurti. Hal tersebut disampaikan Camat Srandakan Drs. Alwi pada pembukaan Musrenbang tingkat kecamatan di Pendopo Kecamatan Srandakan, Senin (2/3).

Hadir dalam acara tersebut Muspika, Perangkat Desa, BPD, Dukuh serta tokoh masyarakat.

Lebih lanjut dikatakan sebelum diadakan Musrenbang tingkat kecamatan telah dilakukan pra musrenbang tanggal 26 Februari 2009 yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyeleksi dan memilah hasil musrenbang tingkat desa untuk disesuaikan dengan program prioritas tingkat kabupaten yakni pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, pertanian, ekonomi produktif dan pasar tradisional.

Sementara Drs. Suryanto dalam sambutan mewakili Bupati Bantul mengharapkan program yang diusulkan dalam musrenbang harus lebih melihat kondisi lingkungan sekitar dan biaya yang dibutuhkan. Program yang terlalu tinggi dengan SDM masyarakat yang belum siap akan berantakan atau programnya sederhana namun biaya tinggi dan hanya menggantungkan anggaran dari APBD juga sulit diwujudkan. Untuk itu perlu dipertimbangkan program yang realistis sesuai dengan SDM yang ada dan siap, biaya yang tidak terlalu tinggi dan partisipasi masyarakat baik modal maupun tenaga. (Mwd)