•  27 Januari 2009
  •    
  •  906
Delapan Kepala SMUN se Bantul di Lantik Bupati
Sebanyak delapan Kepala SMA Negeri se Kabupaten Bantul dilantik oleh Wakil Bupati Bantul Drs. Sumarno, PRS mewakili Bupati Bantul, si Pendopo Parasamya, Selasa (27/1).

Pelantikan ditandai dengan penandatanganan SK oleh Wakil Bupati Bantul dan Drs. Suwito mewakili delapan kasek serta disaksikan oleh Asisten Administrasi Pembangunan Kab. Bantul Bejo Utomo SH dan Kepala Badan Kepegawaian Kab. Bantul Drs. Maman Permana.

Dari delapan Kepala SMAN yang dilantik, dua orang sebelumnya sebagai guru dan enam orang awalnya sudah menjadi Kepala SMAN lain. Dua orang kepala sekolah yang baru adalah Drs. Wiyono sebagai Kepala SMAN I Bambanglipuro, sebelumnya guru SMAN I Pundong dan Muhammad fauzan, S.Pd dilantik sebagai Kepala SMAN I Srandakan yang sebelumnya menjadi guru SMAN I Banguntapan.

Sedangkan dari keenam kepala sekolah yang dilantik lainnya adalah Drs. Sugito dilantik sebagai kepala Sekolah SMAN I Banguntapan, Drs. H. Sumiyono sebagai Kepala SMAN I Sedayu, Drs.H. Paimin Kepala SMAN 2 Bantul, Drs. Sartono Kepala SMAN I Sewon, Drs. Suharja Kepala SMAN I Kasihan dan Drs. Edison Ahmad Jamli Kepala SMAN I Pleret.

Dalam sambutannya Drs. Sumarno mengatakan bahwa Kepala Sekolah sebenarnya tidak perlu dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati. Namun, karena melihat perkembangan situasi saat ini bahwa tugas Kepala Sekolah tidaklah ringan, maka diambil kebijakan melaksanakan hal tersebut, agar Kepala Sekolah lebih meningkatkan komitmen dan tanggungjawab pada ketugasannya.

Seperti kita ketahui bersama, sekolah merupakan unit pelaksana terdepan dalam mensukseskan pendidikan. Keberhasilan dalam mendidik para siswanya sangat ditentukan oleh komitmenn para pendidikanya, yaitu kepala sekolah dan para gurunya. Peran kepala kekolah sebagai pihak yang memiliki wewenang dalam menetapkan kebijakan di sekolah masing-masing sangatlah menentukan dalam membawa sekolahnya menjadi sekolah yang berkualitas. kata Sumarno.

Tantangan dunia pendidikan katanya lagi, dari waktu kewaktu semakin besar. Tidak saja tuntutan kualitas SDM yang mampu bersaing secara global, namun juga tantangan di bidang moral dan spiritual. Karena derasnya arus informasi tidak saja memberi dampak positif, tetapi juga berdampak negatif. Tidak sedikit kita temui kasus kriminal, pergaulan bebas dan narkoba yang selalu mengamncam para pelajar kita. tegasnya.

Untuk itu kami meminta kepada para kepala sekolah khususnya, dan seluruh stake holder dunia pendidikan untuk selalu mendahulukan pendidikan akhlak, mental dan moral para siswa. Sehingga anak-anak didik kita memiliki kepribadian yang tangguh, yang menjadi modal dasar untuk pengembangan segenap potensi yang dimilikinya. ajak Sumarno. (Sit)