•  11 Desember 2007
  •    
  •  1209
PELUNCURAN LPDA-PK KAB BANTUL Mendapat Tanggapan Positip dari Masyarakat
Pemerintah dan masyarakat Bantul sangat peduli dan antusias dengan pengentasan kemiskinan yang cukup membebani masyarakat kelas bawah. Masyarakat miskin selama ini sangat terbatas dalam memperoleh akses pendanaan bahkan tidak tahu apa potensi yang ada pada dirinya, sehingga menggugah berbagai pihak untuk bisa membantu dan mendorong warga miskin menggali potensi yang ada dan mencarikan sumber pendanaan yang tidak memerlukan persyarakatan berat.

Memasuki hari ke empat sosialisasi Lembaga Pengemban Dana Amanah untuk Pengentasan Kemiskinan (LPDA-PK) yang telah menjangkau 12 kecamatan yakni Kecamatan Sedayu, Kasihan, Banguntapoan, Pajangan, Sewon, Piyungan, Srandakan, Bantul, Pleret, Pandak, Jetis dan Imogiri mendapat tanggapan Pemerintah Desa dan masyarakat cukup positip. Sebagian besar Pemerintah Desa menginginkan sosialisasi dilanjutkan sampai ke masyarakat dan Desa siap memfasilitasi, sementara masyarakat sudah banyak yang menelpon ke sekretariat LPDA-PK Telp. 367331/367706. untuk mendaftar sebagai pendamping maupun penyalur dana. Hal tersebut disampaikan Ketua Seksi Sekretariat, Pelaporan dan Humas Drs. Lukas Sumanasa M. Kes. di Sekretariat LPDA Jl. Drs. Wahidin Sudiro Husodo No. 76 Bantul.

"Sampai sekarang sudah banyak yang menelpon ke sekrteratiat untuk ikut partisipasi pengentasan kemiskinan baik jadi pendamping maupun penyalur" jelasnya. Lebih lanjut dikatakan sosialisasi tingkat desa sebenarnya tidak masuk program LPDA tingkat Kabupaten, namun bila menghendaki nanti bisa diatur kesepakatan waktu dan petugas agar tidak tubrukan.

Sementara itu Sekretaris LPDA-PK Kab. Bantul Ir. Dwi Budiyanto. MP. menambahkan Pemerintah pusat sangat mendukung keberadaan Lembaga Penyalur Dana Amanah untuk Pengentasan Kemiskinan yang bebas dari unsur birokrasi dan prosesnya lebih sederhana namun dapat dipertanggungjawabkan dan langsung menyentuh masyarakat miskin. Hal ini dibuktikan dengan diundangnya kelima LPDA yang jadi pilot projek yakni Bantul Yogyakarta, Bukit Tinggi Sumatra Barat, Tarakan Kalimantan Timur, Palu Sulawesi Selatan, Boyolali Jateng ke Kementrian Kesra Jakarta untuk menandatangani naskah kerjasama (MOU), Senin (10/12) kemarin. Sementara tanggal 17 Desember 2007 dilanjutkan dengan Bupati dan Walikota diundang ke Istana Negara untuk menerima penyerahan dana modal perintisan secara simbolis oleh Presiden Republik Indonesia bertepatan dengan pembukaan Konggres Nasional Pembangunan Manusia Indonesia. (mwr)