•  20 Desember 2008
  •    
  •  976
Deputi Bank Indonesia Serahkan Program Desa Kita Manding
Deputi Bank Indonesia Ardayani Mitra Atmojo mengungkapkan bahwa dalam kehidupan masyarakat Indonesia dewasa ini perlu kepedulian sosial. Kepedulian ini dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat. Bank Indonesia lewat BSR ( Bank Social Responsibility ) mengupayakan fokus pada kesejahteraan masyarakat terutama dari aspek ekonomi.

Semoga dengan bantuan BI ini masyarakat Manding bisa menjadi masyarakat yang mandiri dan bisa berlangsung terus menerus sehingga masyarakat akan mampu mensejahterakan diri sendiri, kata Deputi BI saat acara Penyerahan Program Desa Kita di dusun Manding Sabdodadi Bantul, Sabtu(20/12). Hadir dalam kesempatan tersebut wakil Bupati Bantul Drs.Sumarno PRS, Pimpinan BI Yogyakarta Cahyo Utomo, serta berbagai pejabat dari Dinas/Instansi terkait.

Bank Indonesia lewat program Desa Kita tidak semata-mata menyumbangkan dana, tetapi juga berbagai sumber daya lainnya misalnya peran pegawai dalam membantu masyarakat. Saya juga selalu mempromosikan Manding ini lewat leaflet-leaflet ke Kantor-kantor, ungkapnya

Bank Indonesia terlibat secara langsung dalam seluruh proses pengembangan desa, sejak dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi serta tindak lanjut program kedepan. Masyarakatlah yang melaksanakan pembangunan secara langsung. Hal ini dimaksudkan agar terjadi proses pembelajaran di masyarakat sehingga mampu menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan, kata Ardayani Mitra Atmojo.

Program Desa kita merupakan program dari BI dengan berbagai aspek pengembangan yang dibangun diantaranya adalah aspek perekonomian, aspek pendidikan, aspek kesehatan dan aspek lingkungan hidup. Bank Indonesia bekerjasama dengan Tim Teknis Kabupaten Bantul. selain itu juga melibatkan tokoh-tokoh masyarakat Manding dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjut Desa Kita.

Sedangkan pembangunan fisik antara lain : Pembangunan Gapura, Tempat Parkir, Gedung Unit Kesehatan Kerja, Penyempurnaan balai Dusun, pemasangan bak sampah, dan pemasangan baliho dan penunjuk arah. Sedangkan pembagunan non-fisik antara lain : mengikutsertakan para perajin pada pameran-pameran, pelatihan tata cara ekspor, pelatihan design alas kaki ( sandal,sepatu) dan jaket, serta pelatihan bahasa Inggris dan komputer.

Kepala Disperindagkop Bantul,Drs.Yahya mengatakan bahwa di Manding saat ini ada 18 unit kerajinan kulit yang menyerap 150 tenaga kerja. Terdapat pula 23 unit toko yang menjual barang-barang dari kulit. Saat ini Manding juga sudah ramai mendapat kunjungan dari para wisatawan. Ketersediaan tempat parkir dan sarana ATM membuat Manding semakin nyaman dikunjungi wisatawan. (nurcholis)