•  04 Desember 2008
  •    
  •  509
Pendistribusian Raskin di Bantul Terbaik se Propinsi DIY
Pendistribusian Raskin di Kabupaten Bantul adalah yang terbaik di DIY, disusul Kulonprogo dan Gunungkidul. Maka ketiga kabupaten dari lima kabupaten kota se DIY tersebut akan menerima reward dari pemerintah pusat di Jakarta.

Hal diatas disampaikan M Amin Yatin Satker Raskin Divre Jogja saat menyampaikan evaluasi Raskin di Kabupaten Bantul yang berlangsung di Bangsal Rumah Dinas Bupati Bantul, Kamis (4./12). "Kami dari Bulog memberikan apresiasi yang tinggi atas suksesnya pendistribusian Raskin di Kabupaten Bantul selama ini. Bahkan kami merasa heran, dalam pendistribusian raskin di Bantul, melibatkan intansi lain seperti Koramil dan Polsek." kata Amin.

"Pendistribusian raskin merupakan tanggungjawab kita untuk rakyat miskin yang amat membutuhkan, hal tersebut merupakan tugas mulia pula. Untuk itu kita harus laksanakan dengan sebaik-baiknya, tanpa ada pengurangan sedikitpun". tambah Amin.

Pada acara yang hadiri oleh beberapa dinas dan instansi terkait, camat dan lurah desa se Kab. Bantul tersebut Amin juga mengatakan, saat ini stok beras di Bulog Jogjakarta ada sekitar 37 ribu ton, cukup untuk persediaan pangan DIY, sampai bulan Maret 2009, sedangkan yang digunakan untuk raskin bulan Desember ini sekitar 15 ribu ton. "Semua beras persediaan merupakan beras lokal, karena hasil panen di DIY tahun ini jumlah total selitar 70 ribu ton, sehingga ada surplus beras yang dapat dikirim keluar daerah. Dikatakan pula bahwa jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS PM) Nasional tahun 2009 mengalami penurunan sekitar 600 juta RTS PM, dari 19,1 juta RTS PM menjadi 18,5 juta RTS PM, tentunya jumlah RTS PM se DIY termasuk Bantul juga akan mengalami pemurunan." terang Amin.

Sementara saat memimpin rapat Evaluasi Raskin Asisten Tata Praja Kab Bantul Drs. Sukardiyono mengatakan bahwa Program Raskin merupakan Progran Bantuan Bersubsidi dari pemerintah bagi Rumah Tangga Sasaran (RTS) untuk memenuhi sebagaian hak dasar kebutuhan pangan, dengan harapan dapat mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin. "Dampak selanjutnya capaian Ketahanan Pangan Keluaraga ini bila disentuh dengan program Pemberdayaan, diampu okeh SKPD lewat pelatiham-pelatiham, kursus ketrampilan, pembekalan manajemen dan diakses dengan penguatan modal baik berupa hibah maupun pinjaman lunak, maka hal ini akan dapat mensukseskan program pengentasan kemiskinan dan pengentasan pengangguran di Bantul, bukan memepertahankan kemiskinan." terang Sukardiyono.

Menurut laporan dari Dinas Sosial jumlah RTS Kabupaten Bantul tahun 2008 sebanyak 64.386 RTS dengan total penerimaan 965,790 ton beras. Dari 75 desa se Kab. Bantul jumlah RTS paling kecil adalah desa Jagalan Banguntapan yaitu 111 RTS dan yang paling banyak desa Srihardono Pundong dengan jumah 1.803 RTS. (sit)