•  29 Oktober 2008
  •    
  •  854
Dirjend Ketahanan Pangan Ir.Sutarto Alimoeso di PSG, Ketahanan Pangan, Antisipasi Krisis Pangan Akibat Perubahan Pemanasan Global
Diera Pemanasan Global yang terjadi akhir-akhir ini sangat berdampak terhadap keberlangsungan pengadaan pangan dunia, yang menyebabakan krisis pangan sebagai saranan kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Untuk itu Pemerintah Indonesia sangat memperhatikan bidang ketahanan pangan diantaranya dengan melakukan empat strategi.

"Sebagai antisipasi krisis pangan Departemen Pertanian RI melakukan empat strategi diantaranya 1.Strategi peningkatan produksi padi dengan cara intensifikasi pertanian, 2.Optimalisasi lahan pertanian atau dengan mencetak lahan sawah baru,3. Menemukan pembasmi hama baru akibat perubahan iklim global dan 4.Meningkatkan bidang pelayanan terkait dengan kelembagaan petani, penyuluhan yang harus kita padukan secara sinergis." terang Dirjen Ketahanan Pangan pada Dep. Pertanian Ir. Sutarto Alimoesa saat memberikan sambutan pembukaan Pertemuan Nasional Masyarakat Perlindungan Tumbuhan dan Hewan Indonesia (MPTHI) ke VI, di Arena Pasar Seni Gabusan (PSG), Selasa, (28/10).

Namun, kata Alimoesa pembangunan pertanian dewasa ini dihadapkan pada dinamika perubahan lingkungan yang sangat cepat, sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap kinerja pemerintah yang melandasinya. "Berbagai permasalahan khususnya dibidang perlindungan pertanian seperti serangan OPT pada komoditas pertanian maupun ternak merupakan tantangan berat yang harus segera kita selesaikan dengan tuntas. Untuk itu kami sangat berharap seminar ini akan mampu membangun stakeholder untuk mendukung proses pembangunan pertanian." ujarnya.

Setelah acara pembukaan seminar sekitar jam 15.00 WIB berlangsung Temu Wicara antara Menteri Pertanian Dr. Ir. Anton Apriyantono dengan para peserta seminar yang berasal dari seluruh Indonesia. Pada kesempatan tersebut diserahkan pula penghargaan kepada Pejabat Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Pengamat Hama Penyakit (PHP), Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP), Kelompok Jasa Pengembangan Agens Hayati dan Kelompok Tani Berprestasi Tahun 2008 dari 24 Propinsi di Indonesia.

Sementara Ir. Ghoib Subronto Panitia Penyelenggara Seminar dari Deptan RI mengatakan bahwa seminar diikuti oleh 33 Propinsi se Indonesia terdiri dari pelaku pertanian berprestasi serta diikuti kegiatan Ekspo Produk Pertanian anggota MPTHI se Indonesia serta Agro Ekspo yang secara rutin diadakan setiap tahunnya oleh Dinas Pertanian Kab. Bantul.

Diharapkan oleh Dirjend bahwa melalui wadah MPTHI ini dapat disinergiskan dan disinkronisasikan program dan aktivitas masyarakat perlindungan tumbuhan dan hewan termasuk seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung revitalisasi pembangunan pertanian pada umumnya dan di bidang perlindungan tumbuhan dan kesehatan hewan khususnya, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang dicita-citakan bersama. Maka seminar ini bertema "Maningkatkan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani Menghadapi Perubahan Iklim Global". tandasnya. (Sit)