•  24 Oktober 2008
  •    
  •  396
Syawalan Dharma Wanita Persatuan Kab. Bantul, Budaya saling Memaafkan akan Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan
Budaya syawalan yang intinya saling memaafkan antar umat Islam maupun antara umat Islam dengan umat yang lain di masyarakat kita perlu dilestarikan. Karena budaya saling memaafkan akan menghilangkan rasa sombong, iri dan dengki diantara kita serta akan membawa kedamaian diantara kita yang akan menciptakan kokohnya Persatuan dan Kesatuan.

Hal diatas disampaikan oleh Drs. H. Zulkarnaen saat menyampaikan tausiyahnya pada acara Syawalan Keluarga Besar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kab. Bantul 1429 Hijriyah/Tahun 2008, di Bangsal Rumah Dinas Bupati Bantul, Jumat (24/10). "Saling memaafkan juga akan membebaskan belenggu dihati kita yang dapat merusak hubungan sosial antara kita serta merusak bubungan antara kitaa dengan Tuhan." tambahnya.

Dikatakan pula dengan adanya syawalan maka akan menciptakan suasana lebar, lebur, luber dan labur. Artinya dengan bersilaturahmi dan saling memaafkan maka segala dosa diantara kita akan lebar atau selesai dan segala dosa kita akan lebur. Dengan bersilaturahmi akan membawa lubernya atau banyak kebaikan, dengan banyak bersedekah yang dapat membuat orang senang dan akan mendapat ganti yang berlipat dari Allah, SWT serta segala dosa dan salah kita akan terhapus atau dilabur.

Acara dihadiri oleh anggota DWP unit kantor, dinas dan instasi se Kabupaten Bantul, Pembina DWP Kab. Bantul, serta tamun undangan yang lain. Dalam Sambutan Pembina DWP Kab. Bantul Hj. Ida Idham Samawi yang dibacakan oleh Hj. Sumarno mengatakan bahwa dengan adanya silaturahmi ini dapat menyambung persaudaraan dan kebersmaan yang dapat menciptakan suatu kerjasama diantara anggota DWP khususnya. Hal ini diharapkan akan dapat menambah semangat dalam menunaikan tugasnya baik di organisasi maupun dalam membantu ketugasan suami.

Acara diakhiri dengan saling berjabat tangan diantara anggota DWP serta tamu yang hadir. (Sit)