•  11 September 2008
  •    
  •  675
PANEN RAYA PADI HIBRIDA DI KARANGTALUN, IMOGIRI
Bupati Bantul H. Idham Samawi bersama sejumlah Kepala Instansi Dinas teknis terkait, pada hari Rabu, tanggal 10 September 2008 jam 16.30 WIB melaksanakan panen raya padi hibrida Intani-2 di kelompok tani Sukamaju Desa Karang talun, Kec. Imogiri, Bantul. Hadirin yang diundang dalam acara tersebut dari unsur kelompok tani Desa Karangtalun, peserta Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu, Pengurus Gabungan Kelompok Tani, serta Tokoh-tokoh masyarakat. Acara diawali dengan pemotongan tumpeng ( wiwitan) yang merupakan acara ritual tradisi masyarakat Yogyakarta sebelum memanen padi, dilanjutkan pemanenan padi pada petak ubinan. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kepala Dinas Pertanian Propinsi DI Yogyakarta, sambutan Bupati Bantul, serta dilakukan dialog dengan para hadirin.

Dalam sambutannya Bpk. Bupati Bantul menyampaikan penghargaan kepada Kelompok Tani Suka Maju atas kerja keras dan keberaniannya melakukan inovasi dan ujicoba penanaman padi varietas hibrida Intani-2. Dan ternyata dari hasil ubinan diperoleh hasil yang menggembirakan. Bpk. Bupati Bantul juga meminta kepada para petani untuk terus bekerja keras dan berinovasi mengembangan budidaya pertanian guna meningkatkan kesejahteraan keluarga serta tidak ketinggalan dengan daerah-daerah lain. Bpk. Bupati juga berharap hasil keuntungan dari pertanian tersebut bisa di gunakan untuk membiayai pendidikan anak-anak, Sehingga nantinya dapat dihasilkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia dan berkepribadian Indonesia, untuk mewujudkan Bantul Projotamansari sejahtera demokratis dan agamis.

Lahan persawahan di Kelompok Suka maju yang di tanami Padi Hibrida ini, seluas 15 Ha, dengan model penanaman SRI ( System Rice Intensification) melibatkan 57 petani. Benih disebar mulai tanggal 5 Mei, mulai tanam tanggal 22 Mei, umur sampai dengan siap panen sekitar 110 hari, jarak tanam yang digunakan yaitu 20 cm x 20 cm, setiap lubang tanam ditanami 1 bibit saja, menggunakan aplikasi pemupukan berimbang (NPK, Urea, KCL). Di lahan tersebut juga digunakan untuk petak studi pengamatan hama. Dari hasil pengubinan diperoleh hasil yang cukup menggembirakan, rata-rata per malai terdapat 29 anakan ( 320 biji atau butir padi). Dari hasil perhitungan diperoleh produktivitas padi varietas Hibrida Intani-2 dengan sistem penanaman SRI per Ha mencapai 11,72 ton. Dengan asumsi harga gabah kering panen per Kg Rp. 2.000, maka dalam 1 Ha diperoleh Rp. 23,44.juta,- Apabila biaya produksinya per Ha Rp. 13 juta, maka masih diperoleh pendapatan bersih sekitar 10,44 juta / Ha.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan dialog dengan para petani, diantaranya menyampaikan beberapa kendala dan usulan , antara lain: perbaikan jaringan irigasi, bantuan hand traktor pertanian, serta berbagai program guna menunjang pengembangan pertanian. (Dipertahut)