•  25 Agustus 2008
  •    
  •  1586
Panen Raya Varietas Padi Pandan Wangi
Acara panen raya di kabupaten Bantul dilakukan di dusun Tirto, Desa Triharjo, Kecamatan Pandak dihadiri oleh Wakil Bupati Bantul, H.Sumarno, Kadinas Dipertahut , tokoh masyarakat pertanian dan para petani sekitar, Sabtu (23/8).

Pada penerapan panen raya ini dilakukan perbandingan dengan mempelajari teknologi pertanian berbasis organik dengan pola tanam konvensional. Dan ternyata dengan menggunakan teknologi pertanian berbasis organik menghasilkan panen yang lebih baik.

Hasil perhitungan ubinan varietas Pandan Wangi dengan teknologi organik mencapai hasil 10.08 ton per hektar berbanding dengan hasil pola tanam konvensional sebesar 7,2 ton per hektar, atau dengan teknologi organik meningkatkan hasil sebesar 40% dengan biaya pemupukan yang lebih efisien sampai dengan 20%, demikian disampaikan Suwahyo, ketua gapoktan Trimanunggal Sedyo, Triharjo, Pandak Bantul, selaku pelaku dan pemilik lahan.

Wakil Bupati Kabupaten Bantul, H. Sumarno menyampaikan bahwa dengan semangat GERBANG DAYA – Gerakan Bangkit dan Pemberdayaan, Kabupaten Bantul, pertanian merupakan faktor penting dalam pemberdayaan peningkatan kesejahteraan masyarakat Bantul. Peningkatan seperti dalam panen raya ini harus dipertahankan dan ditingkatkan dalam sekala lebih besar lagi.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Dipertahut kabupaten Bantul, Edy Suharyanto bahwa salah satu upaya peningkatan hasil pertanian adalah dengan memanfaatkan bahan organik untuk

perbaikan ekosistem. Terutama dalam mengantisipasi harga beras global yang tinggi, dihimbau agar lahan pertanian agar selalu produktif.

Menurut Satria Khresna Wardhana, selaku Direktur dari PT. Greenland Niaga Indonesia menyampaikan bahwa teknologi pertanian berbasis organik SUPERFARM adalah dengan memperbaiki kesuburan tanah dengan mengembalikan bahan organik yang telah terdekomposisi ke lahan, pola pemupukan yang tepat dan efisien, dan pola pengendalian hama terpadu yang bersahabat dengan lingkungan.

Disampaikan pula bahwa dengan aplikasi teknologi organik secara menyeluruh, dapat turut mengatasi permasalahan kelangkaan dan kemahalan pupuk saat ini. Harapan dari pemerhati perhatiaan ini adalah teknologi yang diberikan dapat memberikan manfaat nyata kepada para sahabat petani khususnya di Kabupaten Bantul.

Menurut Satria Khresna Wardhana, selaku Direktur dari PT. Greenland Niaga Indonesia menyampaikan bahwa teknologi pertanian berbasis organik SUPERFARM adalah dengan memperbaiki kesuburan tanah dengan mengembalikan bahan organik yang telah terdekomposisi ke lahan, pola pemupukan yang tepat dan efisien, dan pola pengendalian hama terpadu yang bersahabat dengan lingkungan.

Disampaikan pula bahwa dengan aplikasi teknologi organik secara menyeluruh, dapat turut mengatasi permasalahan kelangkaan dan kemahalan pupuk saat ini. Harapan dari pemerhati perhatiaan ini adalah teknologi yang diberikan dapat memberikan manfaat nyata kepada para sahabat petani khususnya di Kabupaten Bantul.

Pada acara panen raya tersebut terjadi komunikasi terbuka antara produsen SUPERFARM dengan para pelaku dan pemerhati pertanian dan peternakan berkaitan dengan teknologi organik, antara lain dalam hal memanfaatkan jerami sebagai pupuk organik, pola pengembangan industri peternakan penggemukan sapi dan ayam dengan teknologi organik dalam mengantisipasi harga pakan yang semakin mahal, dan manfaat jangka panjang yang akan diperoleh melalui teknologi organik. (admin)