•  21 Juni 2008
  •    
  •  785
Turis Asing Ikut Saksikan Kirap Gunungan di Dusun Gunturan
Kirap Gunungan dan Jodang dalam rangka bersih dusun atau "Majemukan" di Dusun Gunturan berlangsung meriah, disaksikan ratusan warga dusun Gunturan dan sekitarnya diwilayah Desa Triharjo Kecamatan Pandak, Jum'at siang (20/6). Dua turis asing Carol dan Rebeca yang turut menyaksikan kirap gunungan tersebut sangat antusias untuk mengabadikan kirab mengelilingi dusun Guturan. Berawal dari rumah kepala dusun Gunturan, dan berakhir di rumah Sandiyo, tempat kenduri majemukan serta arena berlangsungnya puncak acara majemukan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.

Turis asing tersebut didaulat oleh panitia penyelenggara untuk mengungkapkan ketertarikannya menyaksikan iven tersebut. "Saya merasa kagum melihat kekompakan warga masyarakat Indonesia yang ada dipelosok, dan mempunyai budaya yang bagus dan unik. Even ini saya rekam dan akan saya bawa ke Negara saya untuk kenangkenangan." ujar Rebeca di depan warga yang sedang kenduri.

Kadin Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Bantul, Drs. Suyoto, MMA, Muspika Kec. Pandak, Lurah dan aparat Desa Triharjo dan para tokoh masyarakat pada malam harinya menghadiri pagelaran wayang kulit yang dibawakan Ki Dalang Sri Mulyono, Ketua Persatuan Paguyuban Dalang (Pepadi) Bantul dengan lakon "Sri Mulih". Acara diawali dengan penyerahan tokoh wayang Dewi Sri dari Ka. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Bantul kepada Ketua Panitia Ariesman HS, kemudian diserahkan kepada Ki Dalang.

Bupati Bantul dalam sambutan yang dibacakan oleh Kadin. Periwisata dan Kebudayaan menyampaikan apresiasinya yang sangat tinggi terhadap pelestarian budaya di dusun Gunturan ini. "Kami harapkan hal ini akan menjadi contoh desa lainnya dalam rangka pelestarian budaya yang adi luhung ini." kata Suyoto.

Sementara menurut Arisman HS, disela-sela acara pagelaran wayang kulit semalam mengatakan bahwa dalam acara bersih dusun dengan kirap gunungan ini melibatkan generasi muda. "Dalam acara bersih dusun ini kami juga melibatkan generasi muda. Dengan harapan mereka akan menjadi generasi penerus pelestari budaya yang adiluhung ini, sehingga keberadaanya tidak akan terputus atau hilang ditelan zaman." ujarnya. (Sit)