•  02 April 2008
  •    
  •  867
Investasi Bersifat Padat Karya Yang Masuk Bantul Akan Mendapat Insentif
Pemerintah Bantul akan sangat menghargai dengan memberikan insentif kepada investor yang menanamkan modalnya di Bantul yang bersifat padat karya. Karena Hal ini dapat menyerap banyak tenaga kerja dari warga miskin yang amat membutuhkan pekerjaan. Imbasnya akan dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Bantul Drs. Sumarno, MM sewaktu membacakan sambutan Bupati Bantul dalam Seminar Nasional Pembangunan Daerah Dan Upaya Peningkatan Investasi Pasca Gempa di Gedung Induk Lantai III, Komplek Parasanya, Selasa (1/4). "Bupati atas nama pemerintah Bantul akan memberikan insentif kepada para investor yang menanamkan modalnya yang bersifat padat karya yang melibatkan warga miskin di Bantul." ujarnya.

Dikatakan pula bahwa Pemerintah Bantul bersama DPRD Bantul baru saja mengesahkan perubahan terhadap 22 Perda tentang perijinan yang semuanya berorientasi pada kemudahan bagi para investor maupun pengusaha dalam mengembangkan usahanya atau penanaman investasi di Kab. Bantul. Hal tersebut merupakan langkah kongkrit apresiasi Pemkab Bantul terhadap kemajuan dunia usaha, sebagai salah satu unsur penting guna percepatan pembangunan.

"Cepat pulihnya kondisi masyarakat pasca gempa tidak lepas dari faktor SDM yang merupakan modal semangat dan modal sosial, berupa kebersamaan, kerjasama, kegotongroyongan serta kearifan lokal lainnya. Hal tersebut dapat menarik investor, untuk tidak ragu guna menanamkan investasinya di Kab. Bantul." tambah Sumarno.

Untuk mendukung iklim investasi, Pemerintah Bantul telah mengeluarkan regulasi antara lain berupa Perda No. 8 th 2005 tentang Kemitraan Daerah, Perda No. 13 th 2007 tentang Penetapan Urusan Pemerintah Wajib dan Pilihan, Perda No. 18 th 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di lingkungan Pemkab dan berbagai peraturan Bupati yang berkaitan dengan rekonsiliasi pasca gempa serta peraturan lain yang bertujuan untuk memudahkan berinvestasi di Kab. Bantul.

Faktor lain yang amat menjanjikan antara lain tersedianya tenaga kerja berkualitas, memiliki etos kerja yang baik, masih mau dibayar relatif murah, loyalitas dan kejujurannya tinggi serta tersedianya infrastruktur bahkan Pemkab Bantul tidak melarang mobil kontainer masuk ke kampung-kampung.

Pada seminar yang dimoderatori Sekretaris Daerah Kab.Bantul Drs. Gendut Sudarto, MMA dan diikuti oleh para pelaku usaha di Bantul, akademisi, LSM, dinas instansi, lurah dan camat se Bantul itu ada tiga nara sumber. Diantaranya Syarifudin Alwi dari UII dengan materi Membangun Ekonomi Pasca Gempa, Ir. Muslich Zainal Asikin, MBA, MT. dengan materi Sinkronisasi Kebijakaan Investasi Pusat dan Daerah serta Drs. Soetarto Msi dari Komite Penanaman Modal BKPM tentang Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Bidang penanaman Modal. (Sit)