•  25 Maret 2008
  •    
  •  1012
Harlah ke-62 Muslimat NU DIY
Sebanyak 54 pasang pengantin dari berbagai daerah di DIY, Minggu (23/3) di Pendopo Parasamya Pemkab Bantul dinikahkan secara bersamaan, melibatkan beberapa naib sehingga hanya berlangsung sekitar setengah jam.

Dari 54 pasang pengantin tersebut, yang termuda atas nama Ruly Ardiansyah (18th) dan pasangannya Siti Risnawati (17 th) dari Kasihan. Pasangan paling tua berusia 73 tahun atas nama Mangundirjo (Paiman) dan pasangannya Arjoprawiro (Karsih) dari Sewon. Mangundirjo duda bercucu delapan, sedangkan Arjoprawiro janda bercucu sembilan. Meski usianya sudah tak muda lagi, namun pasangan ini terlihat cukup bahagia bersanding dengan baju penganten warna biru. Bahkan mereka berdua dengan mesranya saling berangkulan sewaktu difoto oleh para wartawan dan para kerabat dekatnya. Nikah bareng ini merupakan rangkaian kegiatan dalam Harlah ke-62 Muslimat NU DIY.

Menurut laporan Ketua penyelenggara Dra. Hj. Maryam Muhasin, M. Ag. dalam Harlah ke-62 Muslimat NU Prop. DIY ada tiga kegiatan yang dilaksanakan. Diantaranya pemeriksaan kesehatan gratis di Kecamatan Kokap Kab. Kulon Progo, pembagian 150 paket sembako kepada masyarakat dusun Sangir Prambanan Sleman dan pendidikan pra nikah kepada 54 pasang calon pengantin se Propinsi DIY yang dilanjutkan nikah bareng pada puncak acara.

Selain peserta nikah bareng terdiri dari berbagai golongan dan umur, mulai yang masih muda hingga yang sudah tua, latar belakang dan pekerjaanyapun dari berbagai macam dari buruh hingga calon apoteker. Diantara pasangan penganten tersebut selesai acara mereka segera turun dari pelaminan untuk menggendong anaknya yang masih balita.

Pernikahan 54 pasang pengantin dipimpin oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bantul Drs. H Imam Mawardi dan disaksikan oleh para ulama seperti KH. Nawawi Abdul Azis, Hafidz Asrom, pejabat Pemkab Bantul diantaranya Drs. H. Sumarno beserta istri, Hj. Ida Idham Samawi dan beberapa pejabat lainnya.

Sesuai dengan semangat rekonsiliasi dua tahun pasca gempa, maka tema yang diusung adalah "Merajut Kasih Menggapai Kehidupan Islami, Sejahtera, Menyuburkan Rekonsiliasi, Berkhidmah untuk Bangsa dan Negara".

Dari 54 pasangan penganten yang melaksanakan nikah bareng itu, salah satunya adalah ustad Ryan Budi Nuryanto, SE, yang sebelumnya merupakan penggagas dan panitia pelaksana acara nikah bareng di Bantul. Dengan mengenakan busana rancangan Adjie Notonegoro Ustad Ryan bersama istrinya banyak mendapat ucapan selamat dari para hadirin.

Ustad Ryan Budi Nuryanto, SE yang menyunting Farida Baroroh SFar. Apt, mengatakan bahwa dengan nikah bareng ini para peserta telah melaksanakan pernikahan dengan sah, baik menurut hukum agama maupun menurut hukum pemerintah.. Diakui acara nikah bareng ini adalah yang ketiga kalinya, dilaksanakan dengan peserta paling banyak. Sebelumnya nikah bareng yang diprakarsai hanya diikuti sekitar 20 pasang penganten.

Sementara itu sejumlah pasangan penganten, saat dinikahkan tampak masih grogi meski usianya sedah tak muda lagi. "Dilihat banyak orang ternyata membuat kami deg-degan sehingga tak hafal melafalkan kata-kata pernikahan." kata salah seorang peserta.(Sit). (Sit)